Pria dan wanita yang memaki-maki petugas di pos penyekatan Benda, Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meminta maaf, Minggu (16/5/2021). (Tribun)
JAKARTA – Seorang ibu yang tengah berada di dalam mobil ini viral di media sosial usai menolak untuk diputarbalik di Pos Penyekatan perbatasan Bogor-Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu (15/5/2021).
Dalam video berdurasi 23 detik itu, terlihat seorang pria berkacamata dan seorang perempuan berhijab emosi dan memaki petugas karena menolak diputarbalik. Didalam mobil itu juga terhitung ada lima orang penumpang dan satu diantaranya merupakan seorang balita.
Dua pemudik pelaku penghina petugas pos penyekatan dengan sebutan anjing menangis minta maaf saat diamankan aparat Polres Sukabumi usai video perbuatannya itu viral di media sosial.
Video permintaan maaf kedua pelaku penghina petugas pos penyekatan dengan sebutan anjing tersebut dibagikan pengguna Twitter Namaku_Mei, seperti dilihat pada Minggu 16 Mei 2021.
Dalam narasi cuitannya, netizen tersebut mengaku heran dengan sikap kedua pemudik itu. Pasalnya, saat menghina sang petugas, pria dan wanita itu tampak terlihat sangar.
Akan tetapi, kata si netizen, ketika keduanya diamankan aparat Kepolisian sikap mereka malah berubah tak lagi terlihat sangar.
“Kok nggak sangar lagi ya. Nggak asik ah. DASSSAAARRRR ANJING,” cuit netizen Namaku_Mei.
Dilihat dari video tersebut, tampak kedua pelaku meminta maaf kepada aparat Kepolisian atas perbuatan mereka menghina salah seorang petugas pos penyekatan yang merupakan anggota Polri.
“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada institusi Polri, khususnya kepada Briptu Fabio Marcelino atas perbuatan dan ucapan saya yang tidak pantas terhadap dirinya yang sedang bertugas di perbatasan Probolinggo-Sukabumi pada hari Sabtu, tanggal 15 Mei 2021 sekitar jam 10 pagi,” ujar pelaku wanita dalam video itu sambil menahan tangis.
Ia pun menyadari perbuatannya tersebut salah dan mengaku melakukan hal itu lantaran khilaf.
“Serta menyinggung seluruh perasaan seluruh anggota Polri. Saya menyadari perbuatan saya tersebut salah dan saya melakukan hal tersebut karena khilaf,” tuturnya.
Wanita berhijab itu juga berharap semoga institusi Polri dan petugas pos penyekatan yang ia hina dengan sebutan anjing tersebut bisa memaafkan dirinya. Pelaku juga berjanji tak akan mengulangi perbuatannya itu.
“Semoga institusi Polri beserta jajarannya dan Briptu Fabio Marcelino memaafkan. Kami janji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan akan introspeksi diri ke depannya. Terima kasih,” ucapnya.
Diketahui, video yang memperlihatkan wanita berjilbab tersebut meneriaki petugas pos penyekatan dengan sebutan nama hewan viral di media sosial.
Pelaku dalam video itu menghina anggota Polri petugas pos penyekatan tersebut lantaran tak terima disuruh putar balik arah karena adanya aturan larangan mudik oleh pemerintah.
“Saya udah benar pak. Oleh (aturan) pemerintah. Saya jelaskan aturannya (larangan mudik) yah,” ujar sang petugas pos penyekatan.
Emosi karena diminta putar balik arah, pelaku wanita itu lantas meneriaki sang petugas pos penyekatan tersebut dengan sebutan anjing.
“Anjing lo yah,” ujarnya sambil menunjuk ke arah sang petugas.
Dalam rekaman terlihat, seorang penumpang yang duduk di depan menarik-narik pakaian petugas kepolisan yang menghentikan kendaraan miliknya. Saat itu, si polisi berusaha memberikan penjelasan.
“Saya sudah benar Pak, sesuai pemerintah sudah jelas aturannya,” kata pria berpakaian polisi seperti dikutip, Sabtu.
Lantaran tak terima diberhentikan, perempuan berkacamata yang mengenakan kerudung biru meluapkan emosi dengan menggeluarkan kata-kata. Dia juga mengaku-ngaku dari keluarga polisi.
“Saya juga polisi, keluarga saya polisi. eh anj*** lu ya,” kata wanita itu.
Terkait hal ini, Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif membenarkan peristiwa tersebut.
Lukman menjelaskan, anggota Polsek Cicurug bernama Briptu Febio sedang mengatur arus lalu lintas Pos Terminal Benda Cicurug, perbatasan antara Sukabumi dan Bogor pada pukul 10.00 WIB.
Saat itu, melihat kendaraan bernomor polisi B 1364 URW mencoba masuk ke wilayah Sukabumi. Lukman menyebut, kendaraan itu sebetulnya sudah dicegat di pos sebelumnya.
Tapi, pengemudinya tidak mengubris perintah anggota. Dia malah melewati jalur tikus sehingga pada pos berikutnya pengendara kembali diminta putar balik.
“Sebelumnya dia juga marah-marah pada petugas. Pas pertama kali diminta putar balik di pos penyekatan yang dimarahi itu Kapolsek. Namun, Kapolsek tidak memilih tidak membalas. Nah di pos kedua ini kembali marah-marah,” ujar Lukman saat dihubungi, Sabtu (15/5/2021).
Lukman menerangkan, pengemudi kembali emosi ketika diminta putar balik. Saat itu, salah satu penumpang memvideokan aktivitas petugas saat melakukan pemeriksaan.
Lanjut Lukman, hal serupa juga dilakuan rekan dari Febio. Lukman menyebut, rekaman itu sebagai bukti anggotanya telah melaksanakan tugas sesuai prosedur.
“Anggota kami pun membuat video juga. Supaya jangan sampai nanti disangka anggota kami yang arogan padahal anggota kami sudah melakukan melaksanakan tugas sesuai SOP dan hanya memutar balikan saja,” ucap dia.
Tanpa disangka, aksi rekan Briptu Febio memvideokan menyulut emosi penumpang di kendaraan tersebut. Salah satu penumpang bahkan mengeluarkan kata-kata yang menghina petugas.
“iya kita disebut binatang oleh wisatawan itu,” ucap dia.
Saat ini, Lukman mengaku telah memerintahkan jajaran reskrim untuk melakukan penyelidikan terkait dengan kejadian tersebut.
“Saya perintahkan kasat melakukan pengecekan terhadap kepemilikan kendaraan tersebut,” ujar dia.
Lukman menyampaikan, kendaraan itu tetap berjalan meski telah diminta putar balik.
“Anggota saya sabar tidak melawan ya, kami memahami mungkin kondisinya capek. Namun, tidak boleh juga memamki petugas,” ujar dia.
Lukman mengimbau masyarakat untuk menyadari bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Menurut dia, masyarakat harus mendukung upaya pemerintah dalam menekan laju penyebaran.
“Pemerintah sudah melakukan imbauan, pembatasan tempat wisata, melarang mudik, kami itu sayang kepada masyarakat. Kami tidak mau mereka tertular, karena dalam kondisi seperti ini kita tidak tahu siapa yang terinfeksi virus Covid-19,” ucap dia.
Arief Ramadhani