Komandan Pasukan Asmaul Husna Diangkat Jadi Direskrimum Polda Kalbar

Kombes Arif Rahman

JAKARTA, kabarpolisi.com – Mabes Polri kembali melakukan rotasi jabatan di lingkungan Polri. Sebanyak 162 perwira menengah (Pamen) dimutasi dan diangkat dalam jabatan baru. Salah satunya Kapolres Kota Bandara Soekarno-Hatta (Soetta)

Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2754/XI/2017 tertanggal 16 November 2017, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Arif Rachman, S.I.K, MTCP diangkat dalam jabatan baru sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kalimantan Barat.

Sementara itu, posisi Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta yang ditinggalkan Kombes Polisi Arif Rachman akan dijabat oleh AKBP Akhmad Yusep Gunawan, SH, S.I.K.

Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirkrimsus) Polda Metro Jaya.

Komandan Pasukan Asmaul Husna

Ini sedikit cerita tentang Kombes Polisi Arif Rahman saat memimpin pasukan Asmaul Husna waktu aksi 212 di Lapangan Monas Jakarta.

Kala itu, massa bergerak ke satu titik. Sejak amat pagi, mereka terus berbaris lurus, menuju lapangan Monas. Sambutan, terutama diberikan untuk santri yang datang dari Ciamis dan sebagian Garut. Sebab, demi aksi hari itu, mereka rela berjalan kaki, menembus ratusan kilo di bawah terik dan hujan.

Tapi tunggu dulu. Masih ada yang terasa lebih menarik dari lautan massa yang semakin mendekati ibadah sholat Jumat, sudah mencapai jutaan orang itu. Orbit perhatian, datang dari mereka yang berbaris rapi dengan tinggi badan dan langkah tegap serta berseragam agak berbeda: baju cokelat yang khas, kopiah haji, sorban putih.

Sudah sejak memasuki arena aksi, mereka tidak lepas dari amatan. Juga oleh penanggungjawab aksi yang awalnya berusaha mencegah masuk.”Kami juga umat Islam, artinya kami juga berhak mengikuti aksi ini meski dengan baju dinas,” kata tegas itu, mengalahkan sorot tajam orang yang menghalangi jalan.

BACA JUGA  4 Jenderal Polri Kompak Bareng Polwan dan Wartawan Sebar Kebaikan di Bulan Ramadan

Benar. Kata tegas yang tak terbantah itu datang dari Arif Rachman, mantan Kapolres Garut yang menjadi komandan pasukan yang kemudian dikenal sebagai pasukan Asmaul Husna Polri. Inilah pasukan khusus berjumlah 499 yang memang sengaja dibentuk, untuk berada di tengah aksi massa Islam.

Sepanjang demonstrasi besar-besaran yang menamakan diri Aksi Bela Islam I hingga III, pasukanAsmaul Husna selalu menjadi perbincangan. Sebab, terutama pada aksi Bela Islam III yang juga sering disebut aksi 212 pada 2 Desember 2016, pasukan ini ikut berperan amat penting dalam mendinginkan suasana panas yang mengalir bahkan sejak berhari-hari sebelum aksi digelar.

Pada aksi terbesar pada tanggal 2 bulan 12 yang jumlah pesertanya mencapai jutaan umat Islam, pasukan Asmaul Husna memberi warna yang sama sekali berbeda. Bukan terbatas pada kehadiran dan atributnya yang Islami, tapi juga oleh posisinya yangseolah menjadi bagian terpenting Jumatan hari itu. Lihat saja posisi mereka yang mendapat tempat terhormat: duduk khusuk, di barisan pertama persis di depan mimbar utama para ulama.

Pada akhirnya, posisi itu menjadi sangat vital peranannya saat Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, ikut hadir dalam aksi hari itu. 499 pasukan Asmaul Husna inilah yang kemudian menjadi pasukan tirai yang ikut menjaga presiden di ring satu. Sebuah kebanggaan yang tidak bisa semua personil bisa mendapatkannya.

Begitulah. Pasukan Asmaul Husna, seperti menjadi kisah tersendiri, di balik gemuruh aksi 212 menjelang tutup tahun lalu. Hingga kini, catatan sejarah itu, masih sering diperbincangkan publik. Sebab kemunculannya, yang mengejutkan mampu memberi harmoni di tengah suasana genting.

Tapi barangkali, yang kadang luput dari perhatian adalah orang di balik lahirnya pasukan ini. Dan, dia adalah AKBP Arif Rachman, S.I.K, MTCP. Lulusan Akpol 1996 ini bahkan langsung mendapat kenaikan pangkat menjadi Komisaris Besar Polisi karena prestasinya yang sukses memimpin pasukan Asmaul Husna pada aksi massa 2 Desember 2016 di Monas

BACA JUGA  Konferensi Pers " Penemuan Senpi Ilegal" Oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat

“Ini atas perintah bapak Kapolri dan bapak Kapolda. Saya saat itu masih sebagai Wakapolres Jakarta Timur, dipanggil Kapolda Metro Jaya untuk menghadap Kapolri dan mendapat perintah memimpin pasukan ini, ya Bismillah saya siap,” kata Kapolres Garut tahun 2013-2015.

Bagi perwira menegah kelahiran Majalaya Jawa Barat ini, soal polisi bersorban yang melafalkan Asmaul Husna, sudah tidak asing lagi. Sudah sejak di Kabupaten Garut, saat ia menjadi Kapolres di sana, telah terbiasa membentuk pasukan Asmaul Husna. Setiap ada aksi demonstrasi, pasukan inilah yang pertama kali diterjunkan. Tradisi itu kembali ia lanjutkan ketika menjadi Kapolres Ciamis.

“Garut itu kan tempatnya para ulama, pesantrennya banyak. Begitu pun di Ciamis. Jadi siapa saja sudah terbiasa dengan bacaan Asmaul Husna, termasuk para polisinya. Lagi pula, kan manfaatnya juga banyak, selain beribadah karena mengenal sifat-sifaat Allah,” katanya seperti dikutip Porosgarut.com

Budi Yuniarsa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.