Presiden Beri Gelar Pahlawan Nasional ke Enam Tokoh Ini

JAKARTA, kabarpolisi.com – Presiden Joko Widodo akan menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Hal itu disampaikan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.

“Alhamdulillah, Pak Jokowi tahun ini sudah menetapkan enam calon Pahlawan Nasional yang akan diberikan gelar oleh beliau besok,” kata Agus saat ditemui di Surabaya, Rabu (7/11/2018).

Agus tak menyebutkan keenam tokoh yang bakal menyandang gelar pahlawan nasional tersebut. Ia mengatakan enam tokoh itu berasal dari Jawa Tengah, Bangka Belitung, Banjarmasin, Yogyakarta, Banten, dan Sulawesi Barat.

Agus mengatakan tahun ini tak ada calon pahlawan nasional yang berasal dari Jawa Timur. Ia menyebut di provinsi ini sudah banyak tokoh yang dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

“Jawa Timur ada enggak ya? Karena saya pikir, pahlawan nasional dari Jawa Timur itu sudah banyak, jadi belum ada,” kata Agus.

Menurut dia, penetapan enam calon pahlawan nasional tahun ini adalah jumlah terbanyak yang pernah dilakukan pemerintah selama beberapa tahun terakhir.

“Biasanya, tahun lalu hanya empat orang saja. Tahun sebelumnya kurang dari empat orang. Tapi, Pak Jokowi tahun ini sudah menetapkan enam calon,” ucapnya.

Sesuai agenda, upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional akan diadakan pada pukul 13.00 WIB di Istana Negara.

Selain menetapkan gelar pahlawan nasional, jelang peringatan Hari Pahlawan pada 10 November esok, Agus mengatakan pemerintah juga melakukan sejumlah kegiatan.

Hal itu, kata dia, perlu dilakukan untuk menumbuhkan semangat dan nilai-nilai kepahlawanan di diri anak muda Indonesia.

“Kami sekitar 2 minggu yang lalu sudah mengundang anak-anak SMP SMA di Jakarta untuk ikut safari museum, agar mereka sejak dini tertanamkan semangat dan nilai-nilai kepahlawanan,” kata dia.

Sebelummya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sastrawan dan sutradara film Indonesia Usmar Ismail diusulkan sebagai pahlawan nasional.

Pengajuan nama bakal calon pahlawan nasional bermula dari masyarakat kepada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan (TP2GP). Setelah dikaji, beberapa nama akan diserahkan TP2GP kepada Menteri Sosial selaku ketua TP2GP.

Mensos kemudian menyerahkan nama-nama itu kepada Dewan Gelar dan akhirnya diserahkan kepada Presiden Jokowi selaku Presiden berhak memilih nama-nama yang bakal ditetapkan sebagai pahlawan. (Ceko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.