Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melakukan obrolan singkat sebelum menghadiri pleno KTT ke-34 ASEAN di Hotel Athenee Bangkok, kemarin (Ist)
BANGKOK, kabarpolisi.com – Presiden Joko Widodo mengingatkan perlunya peningkatan potensi di bidang maritim. Jokowi memandang kerja sama sub-regional seperti Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA), merupakan forum yang tepat untuk memajukan kerja sama konkret antara wilayah negara di kawasan tersebut.
Sehingga, kata dia, pembangunan ekonomi dan kemakmuran dapat dirasakan bersama. Hal ini dikatakan Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BIMP-EAGA ke-13 di Hotel Athenee Bangkok Thailand, Minggu (23/6).
Jokowi mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang sangat percaya manfaat kerja sama. Oleh karena itu, dia menyambut baik kerjasama yang konkret antara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan beberapa hal dalam pertemuan ini. Pertama, kerja sama konektivitas harus terus dorong, tidak saja infrastruktur fisik namun juga infrastruktur teknologi.
“Kita harus terus tingkatkan ketersediaan infrastruktur ICT guna mendukung pertumbuhan ekonomi baru ekonomi digital,” ujar Jokowi dalam keterangan pers Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Minggu (23/6) seperti dikutip Liputan6.com
Selain itu, dia berpesan untuk memaksimalkan pemanfaatan jalur-jalur konektivitas yang sudah ada. Contohnya, pelayaran Bitung-Davao maupun penerbangan Manado-Davao.
“Isu terkait ketersediaan komoditas, nilai jasa angkutan, serta relaksasi regulasi perlu kita percepat. Monitoring dan evaluasi harus dilakukan guna mencapai visi BIMP EAGA 2025,” jelas Jokowi.
Kedua, Jokowi mengingatkan agar potensi maritim perlu terus ditingkatkan sehingga program pemberdayaan ekonomi berbasis kelautan yang inklusif harus didukung.
Mantan Walikota Solo itu lalu mencotohkan Indonesia memiliki Aruna, start up perdagangan perikanan yang berhasil meningkatkan pendapatan nelayan hingga 20 persen. Untuk itu, langkah inovatif seperti ini harus menjadi salah satu fokus kita ke depan.
“Sektor pariwisata bahari dengan melibatkan masyarakat luas perlu terus dikembangkan, seperti konsep eco-wisata berbasis masyarakat dan wisata cruise dan yacht,” tuturnya.
Ketiga, Jokowi meminta jejaring kerja diantara kalangan swasta, terutama melalui BIMP-EAGA Business Council, perlu diperkuat.
Terakhir, dia menyampaikan bahwa Indonesia melihat adanya urgensi untuk membentuk Sekretariat Bersama BIMP-EAGA guna mendukung implementasi berbagai program dalam visi BIMP-EAGA 2025.
Selain itu, Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap masalah keamanan di sub-kawasan berbagai ancaman keamanan seperti penculikan di laut, menggangu kegiatan ekonomi, khususnya potensi ekonomi maritim.
“Untuk itu efektifitas kerja sama keamanan perlu terus ditingkatkan,” katanya (Devara)