6 Orang Diduga Provokator Diamankan, Kantor YLBHI Kondusif

JAKARTA, kabarpolisi.com – Situasi di lingkungan kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) kondusif setelah seluruh ormas yang mengepungnya
berhasil dibubarkan personel Brimob, Senin (18/9) dini hari WIB. Sebanyak enam orang yang diduga provokator berhasil diamankan petugas.

“Ada sekitar enam orang yang kami amankan. Nama-namanya saya tidak tahu,” kata Komandan Kompi Pelopor B AKP Imron kepada Republika.co.id Senin (18/9).

Imron memastikan beberapa titik di jalan yang menjadi tempat berkumpulnya massa sudah berhasil dibersihkan. Sehingga, suasana dinihari ini terutama di depan kantor YLBHI dan sekitarnya sudah kondusif. “Suasana sudah kondusif. Tadi kita standby di depan Hotel Mega Mataram dan Metropol,” katanya.

Imron juga memastikan, tidak ada petugas dari satuannya yang terluka akibat membubarkan massa yang anarkis.

Bantahan YLBHI

Sementara itu, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI/LBH) membantah menyelenggarakan kongres Partai Komunis Indonesia (PKI) atau diskusi yang mengarah pada bangkitnya komunisme.

“Tidak ada sama sekali diskusi atau kongres tentang komunisme. Acara yang kami selenggarakan murni diskusi sejarah dan pentas seni yang menampilkan beberapa seniman,” kata Yunita salah satu panitia acara tersebut dari YLBHI kepada Antara di Jakarta, Senin (18/9/2017) dini hari.

Ia menjelaskan, kronologi serta konsep acara yang diselengarakan hingga akhirnya dikepung massa yang menduga adanya gerakan komunisme. Dalam diskusi yang bertema ‘Asik Asik Aksi’ tersebut beberapa narasumber menjelaskan tentang sejarah 1965, berdasarkan info dari akun Twitter resmi Kontras (@KontraS).

Dalam poster yang disebarkan LBH Jakarta yang beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 74, Menteng, Jakarta Pusat, tertulis ada penampilan musik, puisi, stand up comedy dan diskusi yang mengangkat kebebasan berekspresi dalam berdemokrasi.

Awalnya YLBHI menyelenggarakan sebuah diskusi kebangsaan yang diselingi acara kesenian, namun sekitar pukul 22.00 WIB ratusan massa yang mengatasnamakan diri dari beberapa lembaga masyarakat mengepung gedung (YLBHI) hingga Senin dini hari.

“Semakin malam massa semakin bertambah dan beberapa di antaranya sempat melempari kerikil ke dalam Gedung YLBHI,” kata Yunita.

Menurut dia massa banyak yang melemparkan intimidasi verbal kepada peserta acara di YLBHI. “Mereka yang mengepung mengira diskusi memuat unsur komunis. Padahal, kami tidak ada tema acara seperti yang dimaksud. Pihak keamanan nampak kurang tegas dalam melakukan penjagaan terhadap berlangsungnya acara tersebut,” katanya.

Ricuh

Sebelumnya ratusan personel kepolisian di bawah pimpinan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis memukul mundur massa peserta aksi penolakan acara diskusi di Kantor LBH, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017) dini hari.

Awalnya aparat kepolisian menyemprotkan gas air mata kepada sekumpulan massa yang tergabung dalam ormas Islam dan elemen masyarakat Betawi. Namun, mereka tetap melawan polisi dengan cara menimpuki polisi dengan batu.

Alhasil, aparat Korps Bhayangkara itu mengumpulkan kekuatan dengan menggunakan puluhan motor trail. Dari atas motor tersebut, anggota polisi yang diboncengi melemparkan gas air mata ke sekumpulan massa tersebut.

Dengan semburan gas air mata itu membuat massa yang awalnya menyerang polisi dengan melempar batu, akhirnya kocar-kacir untuk menyelamatkan diri.

Hamparan puing-puing batu bekas aksi itu tampak mengotori Jalan Diponegoro. Pasalnya, tadi saat situasi sedang memanas, massa yang sudah terbakar emosinya memecahkan separator pembatas jalan menjadi kecil-kecil untuk dilemparkan ke polisi.

Kini situasinya sudah kembali normal, hanya ada dua kendaraan barracuda yang masih terparkir di pinggir jalan untuk menghindari aksi serupa kembali terjadi. Hingga kini belum ada pihak kepolisian yang bersedia memberikan keterangan soal aksi tersebut. (Rizal/Rizky/Hamzah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.