Gubernur Kaltara DR. Irianto Lambrie dan Aisten II Bid. Ekonomi dan Pembangunan H. Syaiful Herman, dalam pertemuan dengan Rapat direksi PT Kayan Hidro Energi, Bupati Bulungan Sudjati, di ruang Permata, htl JW Marriot, Jakarta. (Ist)
TANJUNG SELOR, kabarpolisi.com ~ Gubernur Kaimantan Utara DR. H. Irianto Lambrie, kemarin kembali melakukan pertemuan dengan Kemenko Kemaritiman khusus membahas soal percepatan investasi di Kaltara, di Ruang Pertemuan Permata Lantai V, Hotel JW Marriot Jakarta.
Rapat rencananya akan dihadiri oleh jajaran direksi PT Kayan Hidro Energi, selaku pihak yang akan membangun PLTA, Bupati Bulungan Bapak Sudjati, perwakilan dari Pemkab Malinau dan jajaran OPD terkait di lingkup Pemprov Kaltara.
Hal utama yang dibahas dalam rapat hari ini adalah, menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo saat berkunjung ke Kaltara beberapa waktu lalu. Salah satunya mengenai percepatan soal PLTA.
“Bapak Presiden tidak ingin berlama-lama, pembangunan PLTA ini harus segera dimulai. Bahkan berharap, paling lambat awal 2018 pembangunan konstruksinya sudah dimulai”, ujar Gubernur Kaltara.
Lebih jauh Irianto menjelaskan, persoalan utama yang harus diselesaikan, adalah mengenai persiapan lahan. Sebab hal ini diperlukan sinergi antara Pemprov Kaltara dan Pemkab Bulungan. Karenanya, dalam waktu dekat akan diadakan rapat khusus bersama Bupati dan jajaran terkait di Tanjung Selor.
“Kemudian yang kedua, kita bahas juga soal perubahan izin untuk pembangunan bendungan Kayan V. Perubahan dilakukan, karena berdasar hasil survei terakhir, genangan air dari bendungan ini meliputi dua wilayah kabupaten. Yaitu Bulungan dan Malinau.
Untuk perizinan lain, termasuk Amdal sudah tidak masalah, tinggal menunggu ada izin lokasinya saja. Karena ada perubahan tadi”, ungkap Irianto.
Dalam pertemuan yang berlangsung, di Ruang Pertemuan Permata Lantai V, Hotel JW Marriot Jakarta, ia minta Buapti Bulungan dan Bupati Malinau, untuk segera mengeluarkan rekomendasi izin lokasi. Gubernur juga berharap dalam waktu seminggu ke depan perizinan tersebut sudah selesai, dan izin lokasi nya sudah bisa tandatangani olehnya.
“Dari pemaparan dari pihak PT Kayan Hidro Energi, bendungan Kayan V merupakan yang terbesar. Dengan kapasitas 3.300 Megawatt (MW), nilai investasinya USD 6 miliar. Di samping untuk PLTA, bendungan ini juga untuk penanggulangan banjir”, ujarnya.
Agustian Arsyad