TANJUNG SELOR, kabarpolisi.com ~ Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Utara mengajak para mahasiswa menjadi pelopor daya tangkal masyarakat terhadap paham radikalisme, baik di kampus maupun dilingkungan masyarakat.
Apalagi saat ini perkembangan radikalisme terus menjangkau sendi-sendi kehidupan masyarakat. Bahkan tidak jarang orang bisa terpapar paham radikal, hanya karena terpengaruh propaganda media sosial.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris FKPT Kaltara, Agustian Arsyad, S.PT. pada kuliah akbar Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Anshor, Tanjung Selor, dirangkai Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Menolak Radikalisme, di Kampus STIT, Jl. Sabanar Lama Tanjung Selor, Kaltara, Sabtu (28/10/2017).
Dikatakan, momentum Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017, hendaknya bisa dijadikan penyemangat kembalinya kekuatan pemuda/pemudi dalam membangun bangsa ini kearah yang lebih positif, salah satunya menjadi pelopor melawan paham radikalisme dan terorisme yang kini mulai berkembang di masyarakat dan mengancam bangsa Indonesia.
“Perjuangan Mahasiswa sekarang ini berbeda dengan perjuangan mahasiswa tahun 1928 lalu, dimana saat itu para mahasiswa berjuang mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia melawan penjajahan.
Namun sekarang ini musuh yang dihadapi mahasiswa adalah melawan paham radikalisme yang mencoba memasuki dunia kampus”, ujar Ketua IWO Kaltara ini.
Ia menambahkan, peran mahasiswa dan seluruh civitas akademika sangat strategis untuk melawan radikalisme dan intoleransi serta menjadi benteng bagi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kita semua berharap dengan momentum peringatan Sumpah Pemuda ini kita jadikan semangat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menangkal segala bentuk radikalisme”, ungkapnya.
Sementara itu Rektor STIT Al Anshor Tanjung Selor, Sudarmin, S.Ag,. M.Ag. mengatakan, aksi kebangsaan perguruan tinggi menolak paham radikalisme dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, diikuti sedikitnya 5,4 juta mahasiswa, dengan melibatkan sedikitnya 3000 lebih perguruan tinggi, 34 provinsi dan 500 lebih Kab/ Kota se Indonesia.
Dikatakan, seluruh civitas akademika STIT Al Anshor Tanjung Selor mendukung sepenuhnya penolakan paham radikalisme di kalangan kampus, khususnya yang berkaitan dengan paham-paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
“Saya mengajak seluruh civitas akademika agar sama-sama melawan paham radikalisme. Karena ideologi bangsa kita sudah jelas yaitu Pancasila, sehingga tidak adalagi ideologi di negara ini selain Pancasila. NKRI sudah harga mati yang harus kira kawal, kebhinekaan yang ada harus selalu kita jaga dan pertahankan”, ujarnya.
Lebih jauh Sudarmin menjelaskan, Kuliah Akbar Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi, yang dirangkai dengan Hari Sumpah Pemuda, merupakan yang pertama kali dilaksanakan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Karena itu, tegasnya Sudarmin kegiatan merupakan sebuah sikap Perguruan Tinggi dan langkah-langkah nyata yang dilakukan dalam menolak munculnya paham radikalisme dan intoleransi.
“Kita semua jelas-jelas menolak munculnya paham-paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa kita yaitu Pancasila. Oleh sebab itu, semangat nasionalisme harus tetap terpatri dan terpelihara dengan baik dikalangan generasi muda sebagai generasi pemegang estapet pembangunan dalam mengisi kemerdekaan ini”, pungkasnya. (Lingga).