Airlangga Hartarto
JAKARTA, kabarpolisi.com – Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Rabu (13/12/2017) malam, di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat memutuskan memilih Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto.
Menurut Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid, sejak berstatus terdakwa, Setya Novanto dinonaktifkan sebagai Ketua Umum Golkar.
“Pergantian dari bapak Setya Novanto kepada Airlangga Hartarto definitif ditetapkan pada rapat pleno,” ujar Nurdin di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2017).
Ketua Harian Golkar Nurdin Halid menjawab pertanyaan wartawan soal dinamika yang terjadi di Partai Golkar di Senayan, Jakarta, Rabu
Meski belum digelar Munaslub, Nurdin menegaskan, Airlangga resmi menjabat Ketua Umum Golkar.
Selanjutnya, Golkar akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengukuhkan Airlangga sebagai ketua umum.
“Dengan demikian bahwa berdasarkan rapat pleno tidak ada lagi jabatan kosong. Terhitung malam ini Ketum Golkar Airlangga Hartarto,” kata Nurdin.
Proses pergantian pucuk pimpinan di tubuh Golkar terjadi setelah Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan terlibat dalam kasus korupsi proyek e-KTP. Pada Rabu pagi, sidang perdana kasus Setya Novanto digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.
Siapa Airlangga Hartarto?
Airlangga Hartarto dilahirkan di Surabaya, 1 Oktober 1962, sejak muda sudah aktif di berbagai organisasi tak menghalangi Airlangga Hartarto menuntaskan pendidikannya. Sukses di dunia usaha, ia terjun ke politik. Puncaknya, ia berhasil mengikuti jejak sang ayah menjadi menteri industri.
Meski lahir di Surabaya, ia meneruskan sekolah menengahnya di SMA Kolese Kanisius Jakarta. Ia dikenal sebagai pribadi yang aktif. Saat di SMA, ia menjadi ketua OSIS.
Setelah lulus SMA, Airlangga Hartarto melanjukan kuliahnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengambil Jurusan Teknik Mesin di Fakultas Teknik dan lulus pada tahun 1987.
Di UGM pun, ia tak sekadar menimba ilmu melainkan aktif berorganisasi. Ia diberi kepercayaan menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM.
Kecintaannya pada dunia aktivis tak membuat ia melupakan bangku kuliahnya. Justru semangat belajarnya, ia teruskan hingga master dan diraihnya di luar negeri.
Dari UGM, ia melanjutkan program S2 di Wharton School University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat, program Master of Business Administration (MBA), Monash University Australia, dan terakhir ia menuntut ilmu di Melbourne Bussiness School University of Melbourne.
Berbekal ilmu yang dimilikinya, Airlangga pun mengokohkan dirinya sebagai pengusaha yang sukses. Ia memiliki banyak bisnis dengan berbagai perusahaan. Di antaranya, PT. Graha Curah Niaga yang bergerak di bidang agraria (pupuk), di PT. Jakarta Prime Crane, PT. Bisma Narendra, dan Komisaris PT. Sorini Corporation Tbk.
Pria yang memiliki darah Pasundan dari sang kakek ini, memulai kiprah di dunia politik sebagai Wakil Bendahara DPP Golkar periode 2004-2009. Selanjutnya, Airlangga berhasil menjadi Anggota DPR-RI periode 2009-2014, 2014-2019 dengan Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat V.
Pada tahun 2016, terjadi perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja Jilid II. Putra dari mantan Menteri Perindustrian ternama di era Presiden Soeharto, Ir. Hartarto, ini pun terpilih untuk menduduki kursi yang sama dengan sang ayah. Airlangga mewakili Partai Golkar menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura.
Keluarga
Istri : Yanti K. Isfandiary
Anak : Adanti, Audi, Bianda, Ravindra, Dines, Latasha, dan Mesar
PENDIDIKAN
SMA Kolese Kanisius Jakarta (1983)
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1987)
AMP Wharton School University of Pennsylvania, Philadelphia, USA (1993)
Master of Business Administration (MBA), Monash University Australia (1996)
Master of Management Technology (MMT), Melbourne Business School University of Melbourne Australia (1997)
Karier
Pemilik PT. Graha Curah Niaga
Presiden Komisaris dari PT. Fajar Surya Wisesa Tbk (1989)
Presiden Direktur PT. Jakarta Prime Crane (1991)
Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas (1994)
Presiden Direktur PT. Bisma Narendra (1994)
Ketua Kompartemen Agro Industri Kadin (1999 – 2004)
Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) (2001 – 2005)
Anggota Majelis Wali Amanah UGM (2002-2012)
Bendahara Balitbang Golkar (2003)
Anggota Pokja OKK DPP Partai Golkar (2003)
Ketua Umum BM Kosgoro 1957 (2004 – 2000)
Komisaris PT. Sorini Corporation Tbk. (2004)
Sekjen ASEAN Federations of Engineering Organizations (AFEO)
Pemimpin Umum Harian Suara Karya
Wakil Bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar (2004-2009)
Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 3 periode (2005–2014)
Ketua, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) (2006-2009)
Anggota DPR-RI 3 periode (2004-2019)
Ketua Dewan Insinyur PII (2009-2012)
Ketua Usaha Kecil dan Menengah Koperasi DPP Partai Golkar (2011 – 2014)
Menteri Perindustrian RI (2016-Sekarang) (Rizal)