Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian bersama Menko PMK Puan Maharani melakukan peninjauan jalur mudik Lebaran 2018. (Foto:dok. Divisi Humas Polri)
JAKARTA, kabarpolisi.com – Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, hingga Menko PMK Puan Maharani meninjau jalur mudik di sepanjang Jawa sejak Minggu (10/6).
Usai kunjungan dari Cipali hingga Ngawi itu, Bambang Soesatyo menyampaikan mudik lebaran tahun ini berbeda karena jalan tol dari Jakarta sudah terhubung bablas hingga ke Kota Surabaya.
“Saya sangat senang berbagai proyek infrastruktur jalan dari mulai Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur telah siap melayani para pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya masing-masing,” kata Bambang, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/6).
Bambang tersenyum mengingat kata-kata Panglima TNI dan Kapolri sepanjang perjalanan darat di dalan mobil dari Brebes ke pos pengamanan mudik di Tegal, yang mencoba membandingkan Jokowi dengan Daendels.
Hanya dalam waktu kurang dari tiga tahun, Presiden Jokowi sudah hampir merampungkan jalan tol seribuan lebih kilometer yang menghubung Jakarta-Surabaya.
Di tengah dialog itu, Bambang mengatakan Kapolri sempat berkelakar agar dia mengusulkan nama bagi tol dari Jakarta ke Surabaya diganti menjadi Tol Joko Widodo atau Tol Jokowi.
“Harusnya Pak Ketua, nanti kalau sudah rampung segera usulkan nama jalan tol Jakarta-Surabaya adalah jalan tol Joko Widodo,” ujar Kapolri yang didukung Panglima TNI kepada Bamsoet.
“Menko PMK yang ikut mendengarkan di dalam mobil ikut tertawa. Saya sendiri tersenyum saja mendengar canda serius Kapolri. Diam-diam di dalam hati saya bergumam, boleh juga usulan Kapolri dan Panglima TNI itu,” beber Bamsoet.
Seperti diketahui, Pembangunan ruas tol Trans Jawa sepanjang 661 kilometer terus dikebut pengerjaannya. Saat ini ada 7 ruas yang tengah dalam masa konstruksi menuju target pengoperasiannya di tahun ini hingga akhir 2018 mendatang.
Ruas Trans Jawa paling Barat dimulai dari Pejagan-Pemalang yang memiliki panjang total 58 km (4 seksi). Saat ini sudah ada 20 km dari ruas ini yang beroperasi. Sementara 38 km sisanya dari Brebes Timur ke Pemalang sedang dalam konstruksi, dengan progres tanah 99,95% dan fisik 80,12%.
Berlanjut ke Tol Pemalang-Batang sepanjang 39 km yang terdiri dari 2 seksi. Saat ini kedua seksinya masih dalam tahap konstruksi dengan progress tanah 98,3% dan fisik 41,79%. Ruas ini ditarget bisa beroperasi penuh bulan Juni 2018 mendatang.
Ruas selanjutnya Trans Jawa yang sedang dalam pengerjaan adalah Batang-Semarang sepanjang 75 km (5 seksi).
Sama halnya dengan Pemalang-Batang, kelima seksi dari ruas ini juga belum ada yang beroperasi. Progres pengadaan lahan saat ini sudah 97,42% dan konstruksi 48,47%.
Mudik 2018 fungsional Batang-SemarangMacet panjang di tol fungsional Kali kuto. (Foto:FOTO/Muhammad Adimaja)
Setelah dari Semarang, Tol Trans Jawa berlanjut ke ruas Semarang-Solo yang memiliki panjang 73 km (5 seksi).
40 km dari total ruas ini sudah beroperasi, sedangkan 33 km dalam masa konstruksi, dari Salatiga menuju Kartosuro. Progres tanah saat ini sudah 97,69% sedangkan konstruksi sudah 62,66%.
Dari Solo, jalan bebas hambatan berlanjut terus ke arah Timur menuju ruas Solo-Ngawi sepanjang 90 km yang terdiri dari 4 seksi.
Kemudian, sebelum masuk ke ruas Surabaya-Mojokerto, didahului terlebih dahulu oleh Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87 km (4 seksi). (BT)