Kapolres Jakarta Timur Kombes Polisi Andry Wibowo
JAKARTA, KABARPOLISI.COM – Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Polisi Andry Wibowo mengajak RT /RW di Jakarta Timur ikut menjaga kondusifitas menjelang hari pencoblosan Pilkada DKI pada 19 April 2017 karena memanasnya situasi politik di Jakarta berpotensi menghadirkan gejolak di kalangan masyarakat.
“Strategi kampanye oleh para tim sukses pasangan calon terkadang juga turut memperkeruh suasana, yakni dengan melemparkan isu-isu yang memancing kemarahan kalangan tertentu,” kata Kombes Andry Wibowo saat mengelar apel dengan unsur tiga pilar Kecamatan Ciracas, Minggu (9/4/2017).
Terkait kondisi tersebut, Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Andry Wibowo mewanti-wanti agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan segala bentuk provokasi.
Ia pun tidak memungkiri, meski berskala wilayah, kisruh politik di DKI Jakarta kemungkinan akan dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk menyelipkan ideologi agama sesuai pandangan mereka.
“Saya sudah penuh dengan pengalaman terhadap gerakan pemberontakan dan radikalisme, sehingga ini menjadi refrensi untuk saya dalam menjalankan tugas terkait polemik isu SARA yang saat ini sudah menyebar ke mana-mana,” katanya.
Karena itu Kapolres mengajak umat Islam, marilah sama-sama kita tunjukkan kepada dunia bahwa Islam di Indonesia adalah Rahmatan Lil ‘alamin, yang senantiasa menjaga dan mencintai semua ciptaan-Nya.”
Andry memastikan pihaknya akan secara total turun ke lapangan untuk menjaga kondusifitas kawasan Jakarta Timur jelang dilaksanakannya pilkada putaran kedua. Ia bersama jajarannya juga akan sedini mungkin mencegah terjadinya tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kerawanan sosial.
“Ketua RT juga saya harap pada H-7 pencoblosan kepala daerah supaya wajib lapor kepada petugas kepolisian untuk mengontrol arus keluar-masuknya orang di lingkungan yang ia pimpin. Ini sebagai bentuk kerja sama antara tiga pilar dengan tujuan untuk menciptakan kawasan lingkungan yang aman,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Andry meminta, agar masyarakat mengedepankan sikap toleransi, terutama menyikapi perbedaan pilihan politik dalam menentukan pemimpin DKI Jakarta. Ia pun mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai Pancasila, sebagai ideologi bangsa.
“Pancasila memang bukan agama, tetapi menyempurnakan agama sesuai kultur bangsa Indonesia yang memiliki keragaman dalam banyak aspek,” ujarnya.
“Jadi, marilah sama-sama kita pahami bahwa beragamnya suku dan budaya merupakan nikmat besar yang harus kita syukuri,” Andry menambahkan. (rizal)