Seorang penyelam bernama Am berhasil menemukan mayat Fadli di dasar Danau Singkarak, Ahad (31/1) sekitar pukul 16.00 WIB (FOTO : IST)
SINGKARAK – Seorang bocah laki laki bernama Fadli (9) asal Bukittinggi, ditemukan tewas di dasar Danau Singkarak, Nagari Batutaba, Jorong Tanjung Mutiara, Kecamatan Batipuah Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Ahad (31/1) sekitar pukul 18.00 WIB.
Siswa kelas 3 salah satu SD di Bukittinggi ini, diketahui awalnya sedang berenang bersama adiknya di Pantai Tanjung Mutiara, Danau Singkarak.
Kakak beradik ini datang ke Tanjung Mutiara bersama neneknya, yang diajak salah satu keluarganya menghadiri pertemuan Club Mobil Kijang keluaran lama.
Lokasi tempat mayat Fadli ditemukan (FOTO : IST)
Menurut sebuah informasi, pada saat Fadli dan adiknya berenang tidak ada satupun dari keluarga peserta pertemuan Kijang Club yang memperhatikan bahwa Fadli sudah terbenam diduga karena kelelahan atau mengalami kram air.
Tetapi sejumlah saksi mata sempat menyaksikan sang adik keluar sendirian dari danau.
Saat neneknya mengetahui bahwa Fadli tidak muncul bersama adiknya dari Danau Singkarak, disitulah seluruh anggota club mobil ini heboh.
Mereka pun melakukan pelacakan ke seluruh pinggiran pantai Tanjung Mutiara, tetapi hasilnya nihil.
Lalu, seteleh berembuk dengan tokoh masyarakat setempat, pengurus Club Mobil Kijang dan sang Nenek Fadli sepakat meminta bantuan dari para penyelam setempat, termasuk salah satunya bernama Am.
Am lah yang kemudian menemukan mayat Fadli sudah membeku di dasar danau dengan posisi kepala ke bawah dan kaki menggantung ke atas.
Am dikenal warga setempat sebagai penyelam di Danau Singkarak untuk mencari pensi. Pensi adalah sejenis kerang kecil yang oleh warga sekitar Danau Singkarak diolah menjadi cemilan berkuah dan rasanya enak.
Am juga yang sering diminta bantuan untuk menemukan korban tenggelam di Danau Singkarak.
Mayat Fadli berhasil ditemukan Am beberapa saat setelah penyelaman, tetapi sudah berjarak empat jam setelah Fadli dinyatakan hilang pukul 14.00 WIB.
Mayat Fadli kemudian diantar dengan ambulance Kenagarian Batutaba ke alamat rumah neneknya Jl Pabidikan Kecamatan Selayo, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. (*)
Awaluddin Awe dari Singkarak