Kapolda Sumut Irjen Polisi Panca Putra Simanjuntak / Foto: istimewa
MEDAN – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, mengatakan beberapa pelaku penembakan terhadap wartawan, Mara Salim Harahap telah diringkus. Jenderal Bintang Dua ini belum dapat menjelaskan secara rinci identitas pelaku yang sudah diamankan.
“Sampai saat ini sudah ada yang kita amankan (pelaku). Selanjutnya akan saya sampaikan secara lengkap besok atau lusa,” kata Kapoldasu didampingi Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo saat tiba di Batalyon Brimob B, Pematangsiantar, Rabu (23/6) malam.
Dijelaskan orang nomor satu di Polda Sumut ini, kedatangannya malam itu dengan menggunakan helikopter bertujuan untuk mengecek persiapan personel di Mako Kompi Pematangsiantar yang menangani kasus tindak pidana penembakan wartawan.
“Saya perlu sampaikan, hingga sampai saat ini semua anak-anak saya dan tim yang sudah saya bentuk bekerja dengan sesuai arahan dan harapan saya,” katanya di Pematangsiantar.
Disebutkan, tim yang dibentuk telah bekerja menuntaskan dan mengungkap perkara penembakan tersebut secara lengkap dan sempurna.
“Para pelaku yang sudah diamankan, akan kita cek. Saya akan sampaikan dalam kesempatan berikutnya kepada teman-teman,” ujar Panca Putra Simanjuntak tanpa membeberkan lebih rinci tentang jumlah terduga pelaku yang diamankan.
Panca mengungkapkan, kasus penembakan wartawan hingga tewas dalam penetapan tersangka akan secepatnya disampaikan.
“Sekarang kita bekerja dengan waktu mengungkap dan menyelesaikan perkara ini. Target penyelesaian secepat mungkin. Kalau ada informasi penting sampaikan kepada saya agar lebih cepat,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mara Salem Harahap, wartawan sekaligus pimpinan redaksi (pimred) salah satu media lokal di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, tewas ditembak pada Sabtu (19/6/2021) dini hari “Kami sangat berharap pelakunya segera tertangkap, apalagi meninggalnya secara tragis,” kata Farida, saudara kandung korban di Rumah Sakit Bhayangkara Medan saat menunggu hasil autopsi jenazah Mara Salem Harahap, Sabtu (19/6). Farida mengatakan bahwa pihak keluarga hingga saat ini seakan belum percaya kalau saudaranya itu menjadi korban kekerasan kelompok orang tak dikenal. Ia menyebut ada bekas tembakan di kaki kiri, tepatnya bagian paha menganga sedalam kurang lebih 10 sentimeter hingga tulang paha korban patah. “Memang kami harus ikhlas walaupun enggak ikhlas tetapi harus. Kalau enggak, kami berdosa,” ujarnya. Menyinggung soal proses, dia mengatakan bahwa itu urusan kepolisian. Baca Juga: Enam Oknum Prajurit TNI AL Terancam Dipecat, Ternyata Ini Kasusnya Bagi dia dan keluarga korban, pelakunya segera ditangkap dan diadili dengan seadil-adilnya. Sebelumnya, Mara Salem Harahap dilaporkan tewas tak jauh dari rumahnya, Desa Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sabtu dini hari. Korban diduga tewas setelah ditembak orang tak dikenal saat dia berada di dalam mobilnya. Untuk mengungkap kasus tersebut, Polda Sumut membentuk tim gabungan bersama Polres Simalungun.(antara/jpnn)