TASIKMALAYA, Kabarpolisi.com – Presiden Jokowi pada hari Sabtu (10/6/2017) meresmikan Bandar Udara Wiriadinata Tasikmalaya sebagai bandara komersial yang sebelumnya adalah pangkalan TNI AU.
Peresmian bandara udara ini terbilang mendadak dilakukan sebelum Presiden bertolak ke Jakarta. Ibarat kado untuk masyarakat Tasikmalaya, bandara ini diresmikan untuk komersial setelah menunggu kepastian selama 12 tahun.
“Keluhan Pak Wali Kota bilang, ‘Pak Presiden, lanud di Tasikmalaya ini sudah 12 tahun, kita minta agar bisa jadi bandara umum’,” tutur Jokowi saat melakukan peresmian.
“Waktu itu saya bilang kasih saya waktu dua minggu, tapi nyatanya dua hari beres. Artinya yang bisa dipercepat kenapa harus diperlambat. Kalau lambat kita ketinggalan oleh negara lain,” papar Jokowi, Sabtu (10/6).
Bahkan, Jokowi memerintahkan kepada Menteri Perhubungan, Budi Karya, untuk memperpanjang lintasan dari sebelumnya 1200 Meter menjadi 1600Â Meter. “Saya minta Pak menteri, ini lintasan ditambah jadi 1600 meter. Ini juga yang diminta oleh pak Walikota ke saya,” kata Joko Widodo.
Jokowi menyayangkan bahwa banyak persoalan di Indonesia yang seharusnya bisa diselesaikan secara cepat tanpa harus berlarut-larut untuk diselesaikan.
“Sebetulnya banyak persoalan yang bisa diselesaikan cepat, tapi tidak cepat-cepat diselesaikan. Menunggu perintah Presiden. Apakah harus terus seperti itu? Ndak,” kata Jokowi.
Tindakan cepat dan tepat Jokowi untuk meresmikan bandara juga pernah dilakukan pada Bandara Silangit di Sumatera Utara. Bandara itu bertahun-tahun mangkrak.
Saat kunjungan Presiden ke Sumatera Utara, beberapa waktu yang lalu, Jokowi memerintahkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk masuk ke bandara tersebut.
Lalu disampaikan ke saya, ‘Pak, nanti penumpangnya enggak ada. Nanti kita rugi’. Saya jawab, dicoba dulu,” ujar Jokowi.
“Begitu dicoba, dua minggu, satu bulan, penuh terus. Sekarang malah jadi rebutan semua maskapai mau ke sana. Ada Garuda, Sriwijaya. Kalau enggak salah lima, enam maskapai,” lanjut dia.
Jokowi menegaskan, bekerja dalam birokrasi di Indonesia memang harus dipaksa. Hanya dengan keyakinan, perhitungan yang matang serta ketaatan pada prosedur, Jokowi yakin keputusan bisa diambil dengan cepat.
Bandara ini berjarak 6 kilometer dari pusat kota Tasikmalaya dan 4 kilometer dari terminal tipe A setempat. Bandara ini dapat ditempuh hanya 15 menit dari pusat kota.
Peresmian Bandar udara komersil ini ditandai dengan terbang perdana Pesawat Wings ATR dari Tasikmalaya menuju Jakarta dengan membawa Anak Yatim, Ketua MUI Kota Tasikmalaya dan sejumlah ulama.
“Alhamdulilah ini berkah Ramadhan, saya yakin ini akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi wilayah Tasikmalaya,” pungkas Budi Budiman, Walikota Tasikmalaya.
Pembukaan bandara komersial Wiriadinata ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Priangan Timur, karena wilayah ini memiliki potensi Pariwisata, selain untuk Tasikmalaya juga untuk wilayah Garut, Ciamis, Pangandaran dan Banjar. Selain itu, jalur Tasikmalaya – Jakarta ini memiliki potensi perdagangan yang baik, mulai dari industri garmen hingga pertanian.
Editor: Erik Wirawan