DENPASAR, kabarpolisi.com – Tingginya kebutuhan akan hunian untuk pebisnis dan pekerja di Bali, memotivasi PT Nusantara Raja Jaya mengembangkan hunian dengan konsep flat atau setara apartemen servis.
Hunian bertajuk The Ambengan Tenten ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pekerja dan pebisnis yang berada di Pulau Dewata.
Tak hanya kamar, para pekerja dan pebisnis ini membutuhkan fasilitas pelengkap lainnya seperti dapur, parkir kendaraan yang luas dan ditunjang fasilitas lainnya tetapi dengan harga terjangkau.
Selama ini, mereka yang tinggal dalam waktu cukup lama di Bali memilih untuk menyewa rumah atau kamar kos dengan harga sewa serentang Rp 3 juta hingga Rp 7 juta per bulan.
Karena itu, tak mengherankan jika di Denpasar, tingkat hunian rumah kontrakan atau kamar kos rata-rata bisa mencapai 80 persen.
Padahal, luas kamarnya sekitar 18-38 meter persegi, dan tak banyak fasilitas yang ditawarkan dengan pengelolaan sederhana.
Karena itu, The Ambengan Tenten dibangun dengan konsep apartemen servis. Para pekerja atau ekspatriat bisa menyewanya melalui operator atau membelinya dengan cara pembayaran angsuran ringan.
Dikutip dari Kompas.com Direktur Sales and Marketing The Ambengan Tenten Yayan menuturkan, seluruh 168 unit The Ambengan Tenten juga dapat dimiliki oleh investor yang kemudian bisa diserahkan kepada operator yang ditunjuk.
“Mereka mengelola dan menyewakannya kembali dengan pembagian hasil 90 persen untuk investor dan 10 persen untuk operator,” ujar Yayan dalam keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Rabu (17/5/2017).
Harga yang dibanderol untuk The Ambengan Tenten ini sekitar Rp 300 juta hingga Rp 800 juta untuk Hak Sewa Pakai 20 tahun, atau setara dengan biaya sewa Rp 1,3 juta per bulan, atau Rp 43.000 per hari.
Yayan menjelaskan, investor akan menerima garansi sewa (rental guarantee) selama 3 tahun pertama sebesar 8 persen per tahun dengan captive market para karyawan, tenaga kerja profesional, pebisnis, dan ekspatriat sebagai penyewanya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah pekerja di Bali terus tumbuh dari tahun ke tahun. Hingga Februari 2017 saja mencapai 2.437.494 orang.
Angka ini bertambah 105.430 orang atau 4,52 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 yaitu 2.332.064 orang.
Pertumbuhan tenaga kerja ini tentu saja sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi Bali yang juga menunjukkan peningkatan.
Berdasarkan prediksi Bank Indonesia (BI) perekonomian Bali tahun 2017 diprediksi tumbuh pada kisaran 6,2-6,6 persen secara tahunan.
Dengan captive market sebesar itu, Nusantara Raja Jaya berani memberikan imbal hasil kepada para investor pada tahun ke-7 atau ke-8.
Sebagai bentuk proteksi terhadap investor, pengembang juga memberikan garansi break even point (BEP) dalam 10 tahun secara notarial.
“Dengan kata lain mulai tahun ke-11 sampai tahun ke-20 adalah tinggal profitnya saja. Tambahannya harga beli unit sudah termasuk polis asuransi,” kata Yayan ***