Najib Razak
JAKARTA, kabarpolisi.com – Kepolisian Malaysia menggeledah sebuah gedung apartemen mewah di Kuala Lumpur, pada Sabtu (12/5), tempat kerabat eks Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tinggal. Tujuannya, mencari dokumen-dokumen sensitif yang dikhawatirkan dibawa ke luar negeri.
Hal itu terjadi setelah Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan telah mencegah pendahulunya itu untuk pergi ke luar negeri karena diduga terkait dengan skandal investasi 1MDB.
Berdasarkan pantauan Reuters dan dikutip CNN Indonesia, sekitar 20 petugas kepolisian memasuki lobi berlantai marmer di blok apartemen Pavilion Residences, di Kuala Lumpur. Pada saat yang sama, Mahathir sedang mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan anggota kabinetnya.
Petugas dibantu oleh setidaknya selusin petugas penegak hukum berpakaian preman. Personel keamanan dari gedung yang dimiliki oleh Desmond Lim, seorang pengusaha Malaysia pendukung Najib, bersikap kooperatif.
“Kami sedang mencari dokumen pemerintah yang mungkin telah diambil secara ilegal,” kata seorang perwira polisi senior, yang meminta namanya tidak disebutkan. “Pemerintah khawatir dokumen-dokumen itu sensitif dan penting, dan bisa dibawa ke luar negeri,” imbuhnya.
Dia menolak memastikan ditemukan atau tidaknya dokumen itu dan mengatakan bahwa operasi itu “sedang berlangsung”.
Menurut kepolisian, anggota keluarga Najib tinggal di apartemen. Namun, petugas menolak memastikan bahwa itu adalah isteri Najib.
Petugas lain yang terlibat dalam operasi menggambarkan orang-orang terkait sebagai “VVIP”.
Polisi mengaku bertindak setelah mendapat laporan dari dua pemimpin sayap pemuda partai pimpinan Mahathir, Bersatu. Mereka mengatakan bahwa ada sebuah kendaraan berlogo Perdana Menteri dan kabinet mengirimkan puluhan kotak untuk membawa tas Birkin dan barang-barang lainnya ke apartemen istri Najib, Rosmah Mansor, Kamis (10/5).
Lihat juga: Najib Mundur Dari Presiden UMNO dan Ketua Barisan Nasional
Laporan itu juga disertai dengan dua foto sebuah van dengan logo kementerian dan troli belanja berisi sejumlah kotak berwarna jingga.
Namun, waktu pengambilan foto, lokasi, dan isi kotak tidak dapat dipastikan. Disebutkan pula bahwa tas Birkin itu masing-masing berharga US$200 ribu.
Kedua perwira polisi itu mengatakan para penyelidik tidak tertarik pada barang-barang mewah itu. Mereka hanya mengejar dokumen yang mungkin sangat penting bagi penyelidikan terhadap pemerintahan Najib.
Najib, seorang juru bicara, dan pihak keluarga Najib tidak dapat dihubungi Reuters untuk memberikan komentarnya terkait penggeledahan itu.
Diberitakan sebelumnya, nuansa kebencian publik atas dugaan korupsi Najib, terutama skandal 1MDB, menjadi salah satu alasan di balik kekalahan dalam pemilihan umum hari Rabu (9/5).
Penyebab Najib Kalah dari Mahathir
Dokumen Departemen Kehakiman AS menyebutkan bahwa ada transfer senilai US$681 juta dari 1MDB ke rekening pribadi seseorang yang diidentifikasi sebagai “Malaysia Official One”, yang telah dikonfirmasi oleh AS dan Malaysia sebagai Najib.
Najib sebelumnya sudah membantah tudingan itu. Ia juga menyebut bahwa deposit itu adalah sumbangan dari anggota keluarga kerajaan Saudi yang tidak disebutkan namanya yang sebagian besar telah dikembalikan.
Mundur dari UMNO
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden United Malays National Organisation (UMNO) dan koalisi Barisan Nasional (BN).
Najib menyatakan dia memiliki tanggung jawab moral untuk mundur setelah kekalahan partai dalam pemilihan umum (pemilu) Malaysia ke-14.
“Sebagai Presiden UMNO dan Ketua BN, saya bertanggung jawab penuh dan saya mundur dari posisi saya yang akan berlaku segera,” kata dia dalam jumpa pers di Putra World Trade Center, Menara Dato’ Onn di Kuala Lumpur Sabtu (12/5).***