TITO KARNAVIAN
Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang juga mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian menerima kunjungan dari calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo di rumah dinas komplek Parlemen Senayan Jakarta, Senin (18/1).
Kunjungan calon Kapolri ke mantan Kapolri merupakan tradisi menjelang pergantian pucuk pimpinan Korps Bhayangkara.
“Tadi Pak Sigit ke kediaman, jam 08.00 lewat dikit, dengan ibu Sigit. Saya sangat menghargai Pak Sigit yang datang ke para mantan Kapolri. Selain meminta masukan, juga minta restu. Itu memang tradisi, kita menghormati senior, saya juga begitu dulu. Sama tadi pagi juga, prinsipnya Pak Sigit ingin meminta masukan – masukan. Dan saya juga meminta masukan – masukan,” kata Tito di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (18/1).
Tito mengungkapkan, dalam silahturahmi kedua Jenderal tersebut, ia menyampaikan pesan soal membuat internal Polri tetap solid satu sama lain.
Salah satu pesan yang disampaikan Tito adalah bagaimana untuk membuat soliditas internal Polri. Sebab calon Kapolri Komjen Sigit sama dengan Tito saat menjadi kapolri yakni banyak senior di atas.
“Tetapi seperti apa kiat – kiat itu saya kira cukup Pak Sigit dan saya yang tahu,” ujar Tito.
Selain soal kiat menjaga soliditas di tubuh Polri, Tito juga menyebut, mereka juga membicarakan soal penguatan soft approach dengan jajaran Binmas. Kemudian disamping kinerja lain dalam penegakan hukum yang tegas.
“Itu juga soft approach yang lain, dengan kegiatan Binmas terutama,” ucap Tito.
Menurut Tito, Sigit sudah laik menjadi Kapolri selanjutnya. Mengingat, sejumlah torehan prestasi diraih oleh Sigit ketika menjabat Kabareskrim.
Sebab itu, Tito menilai, meskipun Sigit masih tergolong usia muda, tetapi sudah memiliki pengalaman yang matang seperti di teritorial, pengalaman di staff yang cukup lama, dan juga pengalaman di bidang reserse.
“Saya kira dengan segala pengalaman itu, ditambah dengan pribadi beliau yang saya sangat paham. Pribadi yang santun, pribadi yang merangkul. Termasuk kemampuan beliau merangkul semua pihak senior-junior, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik,” kata Tito mengakhiri. (*)
Awaluddin Awe