Biaya LRT di Indonesia Lebih Murah dari Negara Lain

JAKARTA, kabarpolisi.com – Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto mengatakan biaya pembangunan kereta ringan atau light rail transit (LRT) Palembang terlampau mahal.

Menurut Prabowo, biaya pembangunan LRT rata-rata di dunia hanya sekitar US$ 8 juta/km, sehingga biaya pembangunan LRT Palembang sepanjang 23,4 km yang sebesar Rp 10,9 triliun dituding terlampau mahal.

Benarkah biaya pembangunan LRT Palembang jauh lebih mahal dibanding di negara lain? Berikut hasil penelusuran detikFinance pada sejumlah LRT di negara lain yang dikutip dari berbagai sumber.

Tak Ada Mark Up

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri menganggap membandingkan angka tersebut harus secara apple to apple atau setara.

“Kalau kita nggak lihat apple to apple dengan pekerjaan yang sama, sebenarnya nggak pas kita bandingkan itu,” katanya kepada detikFinance.

Kata dia ada sejumlah faktor yang mempengaruhi biaya pembangunan LRT.

“Nah sekarang saya tanya US$ 8 juta itu kan Rp 100 miliar, itu variasinya banyak banget kalau kita bicara biaya pembangunan LRT, apakah dia di atas tanah, apakah dia elevated. Itu sendiri sudah menjadi satu pertanyaan,” jelasnya.

Selain itu, kata dia juga harus dilihat perbandingan teknologi hingga fasilitas yang tersedia, misalnya jumlah stasiun, hingga sistem persinyalan kereta.

“Jumlah keretanya juga, berapa trainset, tadi bervariasi dia. Kalau mau dibandingkan yang benar benar apple to apple ya tadi, mungkin, misalnya struktur. Strukturnya sendiri sudah beda kan,” terangnya.

Untuk LRT elevated dengan yang dibangun di atas tanah saja menurutnya biayanya jauh berbeda. Bahkan untuk sesama proyek LRT di Indonesia saja biayanya bisa berbeda.

Sumber : Detikcom

BACA JUGA  Irjen Fadil Imran Dimutasi, Kapolda Metro Jaya Dijabat Irjen Karyoto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.