JAKARTA, kabarpolisi.com – Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, mengkritik kebijakan pembagian sertifikat tanah yang dilakukan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, sebagai pengibulan dan pembodohan. Hal tersebut mendapat kecaman dari sejumlah pihak, seperti dari Kementerian dan para pengamat politik.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, geram dengan kritikan yang dilakukan oleh pihak yang selalu mengkritisi kebijakan pemerintah tanpa alasan yang jelas. Meski tidak langsung menyatakan nama Amien Rais, Luhut menyindir dengan sebutan senior.
Luhut bahkan mengecam dan mengatakan, mengetahui rekam jejak sosok senior tersebut.
“Jangan asal kritik saja. Saya tahu track recordmu kok. Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam saja lah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik, Hukum dan Keamanan, Dewinta Pringgodani menilai, kritikan terhadap Presiden Joko Widodo, yang disampaikan oleh Amien Rais tersebut, merupakan kritikan asbun (asal bunyi) dan tidak beralasan.
Dewinta mengatakan, kritikan tanpa dasar dan asbun alias asal bunyi itu, sama saja sudah melakukan tindakan hoax kepada publik dengan menyatakan bahwa pembagian sertifikat yang dilakukan oleh presiden, sebagai pengibulan dan pembodohan. Padahal proyek pembagian sertifikat tersebut merupakan kerja nyata dari Presiden Jokowi demi hak dan kesejahteraan masyarakat.
Dewinta menambahkan, pernyataan Amien Rais tersebut bisa dikategorikan melanggar undang- undang ITE karena sudah termasuk hoax.
” Itu bisa dikenakan UU ITE pasal 27, karena termasuk berita hoax dan ujaran kebencian ” ujar Dewinta.
Dewinta juga menambahkan bahwa pembagian sertifikat tanah itu adalah murni dari program Presiden Jokowi kepada masyarakat.
“Masa bagi-bagi sertifikat tanah kok dibilang pengibulan dan pembodohan? Nanti kalau sertifikat tanah tidak dibagi ke rakyat, dibilang dikuasai oleh kapitalis, kan jadi serba salah, maunya apa?? kenapa tidak sekalian saja kritik tentang pembagian sepeda oleh pak Jokowi waktu kunjungan kerja, itu kan juga bagi-bagi” imbuh Dewinta
“Semua penyakit ada obatnya, tapi kalau penyakit hati, itu mau cari kemanapun tidak ada obatnya, apalagi kalau di sertai dengan benci dan rasa iri” pungkas Dewinta.(Doni)