Donald Trump
JAKARTA, kabarpolisi.com – Presiden AS Donald Trump memuji Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dan berhasil bangkit dari kemiskinan.
Indonesia tidak ada di daftar negara yang dikunjungi orang nomor satu di Amerika Serikat itu dalam lawatan 11 harinya ke Asia, namun nama Indonesia tertera dalam daftar isi pidato Donald Trump di acara forum kerja sama ekonomi negara-negara Asia-Pasifik (APEC).
“Sejak 1990-an, rakyat Indonesia telah mengangkat diri mereka dari kemiskinan untuk menjadi negara dengan pertumbuhan tercepat di G20. Saat ini Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia,” ujar Trump seperti dikutip dari BBC Indonesia.
Sebuah kehormatan berada disini,di Vietnam. Di jantung Indo-Pasifik untuk menghadap orang2 dan pemimpin bisnis di kawasan ini,dan itu sangat mengesankan.
Menurut Trump, Indonesia selama beberapa dekade telah membangun negeri dan institusi demokratis untuk membangun wilayah yang luas,wilayah dengan lebih dari 13 ribu pulau.
Sejak tahun 1990 orang orang Indonesia telah mengangkat diri mereka dari kemiskinan, menjadi sebuah negara yang paling cepat perkembangannya diantara negara negara G20.
Hari ini Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ke 3 didunia dan itu sangat mengesankan.
Sebelumnya Presiden AS itu juga melontarkan pujian kepada aturan rumah APEC, Vietnam yang dianggap berhasil meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi secara cepat.
Tentara rakyat Cina mengoperasikan kapal induk Liaoning sejak 2012. Kapal buatan Uni Sovyet tahun 1985 ini dibeli tahun 1998 dari Ukraina. Setelah dirombak dan direnovasi, dilanjutkan dengan pelatihan marinir Cina, sejak 2016 kapal induk ini dinyatakan siap tempur.
Indonesia juga melakukan modernisasi alat utama sistem pertahanan laut dengan membeli kapal perang baru. Korvette KRI Sultan Hasanuddin buatan 2007 sdibuat di Belanda. Jerman sejak lama juga menyuplai senjata ke Indonesia dan negara jiran di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Kenapa Indonesia Tak ‘Penting’ Dikunjungi Trump
Pada perjalanan perdananya ke Asia sebagai presiden AS, Trump mengemban misi yang berbeda dari presiden sebelumnya. Kunjungannya ke Jepang, Korea, Cina, Vietnam dan Filipina tak terlepas dari misinya untuk memastikan kepentingan dan keamanan perdagangan AS di Asia Pasifik.
“Donald Trump mungkin pemikirannya hanya bagaimana menggerakan kembali ekonomi Amerika dan jangan sampai kawasan itu dipenuhi konflik.
Misalnya, konflik dengan Korea Utara, Korea Selatan, konflik dengan Cina, konflik dengan Taiwan. Itu jauh lebih membahayakan alur perdagangan Amerika Serikat dibandingkan Laut Cina Selatan,” ujar Suzie Sudarman, Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia seperti dikutip dari BBC Indonesia. „
Pendekatan Trump berbeda dibandingkan pemimpin AS sebelumnya. Pada saat Barack Obama terpilih sebagai presiden, ia secara khusus mengunjungi Indonesia. Bukan saja karena kedekatan personal karena pernah tinggal di Indonesia, namun saat itu Obama juga tengah bermisi untuk membangun komunikasi dan hubungan baik antara AS dengan dunia muslim. (Devara)