Joko Widodo
JAKARTA, kabarpolisi.com. Dua gempa besar mengguncang Pulau Jawa bagian barat Jumat Tengah malam bikin Presiden Joko Widodo tidak tidur. Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat memperingatkan adanya tsunami pasca-gempa tesebut.
Ditemui usai rapat koordinasi nasional (Rakornas) Tiga Pilar PDI-P Perjuangan di ICE Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang, Banteng, Presiden Joko Widodo mengaku sampai tidak tidur akibat dua gempa besar itu.
“Tadi malam saya tidak tidur, karena gempanya bukan gempa yang kecil, skala richter-nya kan pertama 7,3 skala richter, kemudian 6,9 itu angka uang besar,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Presiden kelahiran Solo ini, sepanjang malam ia menunggu laporan dan berita terakhir gempa yang berpusat di selatan Jawa itu, tepatnya di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat itu.
“Saya tadi malam menunggu berita-berita dari daerah tetapi alhamdulilah semuanya baik-baik saja, enggak ada tsunami,” ucap Presiden.
Sebelumnya, gempa yang terjadi di selatan Pulau Jawa, Jumat (15/12), sekitar pukul 23.47 WIB, terasa mengguncang kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat, hingga Jakarta.
Situs web Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mencatat gempa bermagnitudo 7,3 terjadi pada pukul 23.47 WIB di 8,03 derajat Lintang Selatan dan 108,04 derajat Bujur Timur atau 43 km dari arah barat daya Kabupaten Tasikmalaya. Pusat gempa berada di kedalaman 105 km.
BMKG kemudian memutakhirkan data bahwa gempa tersebut bermagnitudo 6,9 dan berpusat di 7,75 derajat Lintang Selatan dan 108,11 derajat Bujur Timur atau 11 km dari arah yang sama dari Tasikmalaya. Pusat gempa berada di kedalaman 107 km.
Gempa terasa hingga Depok, Bogor dan sebagian Jakarta. Warga di Bogor mengaku tempat tidur hingga lemari berderit karena gempa ini. Adapun penghuni apartemen di kawasan Jakarta Selatan berlarian keluar setelah merasakan guncangan. (Rizal)