Gula, Si Manis yang Mematikan

Tidak dapat dipungkiri, hampir semua masyarakat Indonesia pasti pernah mencicipi Burger. Saat ini, makanan khas Amerika tersebut laku keras di Asia, terutama di Indonesia. Entah kondisi masyarakat Indonesia yang sudah bosan dengan nasi atau budaya yang semakin kebarat-baratan membuat burger menjadi santapan wajib kaum sosialita Indonesia.

Lambung orang Indonesia yang terbiasa dengan nasi, tidak cukup hanya satu buah burger saja. Biasanya 2 bahkan 3 buah burger sekaligus. Karena kerakusan dan terlalu hiperbola dalam mengkonsumsi makanan inilah penyebab burger lover biasanya bertubuh gempal.

Lalu timbul pertanyaan, kenapa setiap manusia yang gemar makan burger kemungkinan terkena obesitasnya akan tinggi? Dan tahukah kalian dari tumpukan roti, keju, daging, tomat, dan lettuce manakah yang paling berbahaya dan bikin ketagihan?

Pasti hampir separuh dari kalian yang membaca artikel ini, akan bergumam:

“Tentu, daging yang paling berbahaya!”

“Jelas daging, daging kan lemak!”

“Cowspiracy!”

Let me show you, dari tumpukan beberapa bahan makanan tersebut pada burger yang paling berbahaya bagi tubuh anda adalah roti. Selain karena mengandung kalori yang tinggi (264 kcal per 100 gram roti) , rupanya roti mengandung suatu karbohidrat sederhana sekaligus biang kerok penyebab obesitas yaitu…

Gula

Mari kita kaji bersama. Gula meningkatkan kadar insulin dalam tubuh kita. Insulin membawa kabar baik dan kabar buruk bagi tubuh kita. Kabar baiknya, insulin dapat menyalurkan gula kedalam peredaran darah agar dapat digunakan sebagai energi. Kabar buruknya? Insulin berperan dalam penimbunan lemak.

Selanjutnya, gula dapat menghambat produksi hormone leptin. Fungsi dari hormone leptin adalah pemberi sinyal bahwa tubuh sudah kenyang. Jika asupan lemak sudah terpenuhi, maka tubuh memproduksi leptin dan diedarkan ke seluruh tubuh, tapi kandungan fruktosa dalam gula menghambat kinerja mulia hormone leptin ini. sehingga perut kita akan merasa kosong setiap saat. Sungguh terlalu.

Sama seperti rokok dan kopi, gula juga bersifat adiktif yang artinya dapat membuat kita “nagih” untuk makan dan makan lagi. Konsumsi gula yang berlebih dapat meningkatkan aktifitas dopamine. Menurut website Deherba.com, hormon satu ini bekerja memicu tubuh menjadi lebih semangat dan bergairah dalam bekerja. Efek senang yang dihasilkan oleh dopamine membuat anda makan berlebihan dan akhirnya berbadan dua (read: Gendut)

Jika kalian yang ingin memiliki tubuh bagus macam Deddy Corbuzier atau Rio Dewanto, maka konsumsi gula perlu dibatasi tentunya. Disini saya tekankan, anda tidak perlu pantang pada gula. Karena gula juga dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi (dengan kadar tertentu).

Menurut Pulauherbal.com, Pria membutuhkan 150 kalori per hari (37,5 gram atau 9 sendok teh) sementara wanita membutuhkan 100 kalori per hari (25 gram atau 6 sendok teh). Tahukah anda satu botol softdrink 300ml memiliki kandungan gula 45 gram. Dapat disimpulkan pula jika anda minum satu botol softdrink, maka konsumsi gula anda sudah melebihi batas konsumsi gula perhari.

Tentu masih ingat berita menganai bocah berusia 10 tahun bernama Arya Permana yang sempat viral di media sosial pertengahan 2016 silam. Anak berbobot 189,5 kg tersebut ternyata mempunyai kebiasaan yang cukup ekstrim. Ia gemar menghabiskan 20 minuman kemasan seharga Rp.1000. Minuman kemasan inilah biang kerok mengapa tubuh Arya yang masih kelas 4 SD tersebut layaknya pegulat Big Show.

Jangan tergoda dengan minuman kemasan yang terpampang didalam lemari es minimarket. Sekilas nampak seperti minuman pelepas dahaga, tapi nyatanya gula yang terkandung dalam minuman tersebut dapat menyulut penyakit diabetes. Tidak hanya itu, gula juga memicu penyakit horor lainya seperti kanker dan jantung

Selain mengurangi konsumsi gula, olahraga juga diperlukan untuk pertumbuhan masa otot. Push up 20 kali sehari pun tak masalah asalkan rutin.

Jadi, bukan daging yang menjadi sumber utama obesitas, tentu biang keroknya si manis-manis mematikan itu.

Isal Mawardi

Lulusan Institut Pertanian Bogor. Sedang belajar menulis artikel. keep writing , keep rock in! (Dikutip dari Qureta.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.