Hari Ini Retno Marsudi Jumpa Aung Saan Suu Kyi di Naypyidaw

Aung Saan Suu Kyi

JAKARTA, kabarpolisi.com – Hari ini, Senin (4/9) Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintahan Myanmar termasuk Penasehat Negara Aung Saran Sui Kyi pemimpin de facto negara itu di Naypyidaw Ibukota Myanmar.

Retno Marsudi mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan sebagai ungkapan kekhawatiran Indonesia terhadap krisis kemanusiaan yang kembali mencuat di negara bagian Rakhine, tempat kekerasan dan bentrokan antara militer dan etnis minoritas Rohingya berpusat.

Selain itu, kunjungannya tersebut diharapkan juga bisa membantu pemerintah Myanmar menyelesaikan konflik yang selama ini masih terjadi.

“Sore nanti (Sabtu kemarin – Red), saya akan ke Myanmar dan mungkin baru Senin pagi sampai ke Naypyidaw. Ini adalah perjalanan membawa amanah seluruh warga Indonesia yang ingin membantu penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine State,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Minggu (3/9) seperti dikutip CNN Indonesia

Selain bertemu dengan Suu Kyi, Retno dijadwalkan akan bertemu dengan Penasihat Keamanan Myanmar U Thaung Tun.

Kunjungan ini dilakukan Retno menyusul bentrokan terbaru antara militer dan etnis Rohingya yang kembali terjadi di Rakhine pada 25 Agustus lalu hingga menewaskan ratusan orang.

Bentrokan itu dipicu oleh serangan kelompok bersenjata terhadap sejumlah pos polisi dan pangkalan militer Myanmar.

Retno menekankan, dalam kunjungannya nanti, pemerintah akan terus mendorong Myanmar untuk membuka akses kemanusiaan ke Rakhine State dan meminta pemerintahaan Suu Kyi untuk menyelesaikan konflik tersebut secara inklusif dengan mengedepankan hak asasi manusia.

“Kami akan berdiskusi, sampaikan concern (perhatian) dan harapan kita di sana kepada pemerintah Myanmar. Karena tanggungjawab pada akhirnya ada pada tangan pemerintah Myanmar. Indonesia dan masyarakat internasional hanya berupaya membantu,” kata Retno.

BACA JUGA  Kepolisian Siapkan Strategi Optimal untuk Ops Lilin 2024 Natal dan Tahun Baru

Retno menjadi perwakilan negara asing pertama yang bisa bertemu dengan otoritas Myanmar untuk membahas krisis kemanusiaan di Rakhine. Langkah ini mendapatkan apresiasi dari sejumlah negara lain, seperti Uni Eropa.

“Kemarin, saya berkomunikasi dengan Menlu Belanda soal ini. Mereka mengapresiasi upaya Indonesia dan bahkan menawarkan bantuan apa yang mereka bisa lakukan untuk bisa menperkuat dorongan Indonesia pada Myanmar,” imbuhnya.

Kunjungan ke Myanmar awal pekan besok menjadi lawatan kedua Retno ke Myanmar terkait masalah krisis kemanusiaan di Rakhine. Pada awal Januari lalu, Retno juga sempat bertandang ke Myanmar bertemu dengan Suu Kyi dan menyalurkan sejumlah bantuan Indonesia bagi warga di Rakhine khususnya etnis Rohingya.

“Indonesia adalah salah satu negara yang merespons dengan cepat kekerasan terbaru yan terjadi di Rakhine ini. Kami tidak hanya sebatas mengimbau, tapi juga melakukan aksi yang konkret dalam membantu orang-orang yang terdampak krisis kemanusiaan di sana,” pungkasnya.

Sejauh ini, sejumlah bantuan, seperti makanan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan juga telah diberikan Indonesia. Yang terbaru, Indonesia akan kembali membangun rumah sakit dan sekolah di Rakhine.

Editor Mohammad Devara Pratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.