Pemandangan bangunan yang telah ditinggalkan setelah pecahnya pertempuran antara tentara Filipina dengan militan Maute du Marawi, 29 Mei 2017. REUTERS/Erik De Castro
MARAWI CITY, kabarpolisi.com -Kelompok pencinta binatang Filipina mulai melancarkan kampanye penyelamatan hewan peliharaan yang terjebak dalam medan pertempuran di Marawi. Sejumlah laporan menyebutkan, hewan peliharaan maupun hewan liar yang kelaparan di Marawi, memakan mayat korban pertempuran antara pasukan pemerintah Filipina dan milisi Maute.
Sementara itu, sebuah tayangan video yang menunjukkan seorang pria memikul senjata dikelilingi anak-anak diunggah. Adapun seorang remaja yang berdiri agak jauh dari pria dan anak-anak itu sedang memeluk AK-47. Pria tersebut menggoyangkan-goyangkan jari telunjuk kanannya dan berbicara dalam bahasa Malaysia, tapi terdengar seperti bahasa Arab. Ia menyatakan ISIS akan berperang melawan Indonesia dan Malaysia.
Hewan Peliharaan Kelaparan
Dikutip dari TEMPO.CO, Dr. Dahlia Molo Valera, dokter hewan di Iligan City, mengatakan bahwa Yayasan Animal Kingdom telah bermitra dengan kantornya untuk melakukan kampanye untuk memberi makan hewan di wilayah selatan Filipina itu.
Valera mengatakan bahwa Animal Kingdom Foundation telah mengirimkan 35 paket makanan untuk hewan peliharaan yang terlantar dan hewan liar di Marawi.
Valera mengatakan bahwa mereka juga menyarankan kepada pihak berwenang untuk membiarkan relawan dan dokter hewan untuk mengumpulkan hewan liar dan hewan piaraan yang ditinggalkan di Marawi.
“Masalahnya adalah militer mengatakan masih ada daerah yang tidak jelas sehingga mereka tidak bisa memberikan izin untuk melakukan itu,” kata Valera kepada Inquirer melalui telepon.
Wartawan yang meliput perang di sini juga secara sukarela membantu memberi makan hewan di daerah yang telah dinyatakan oleh militer tidak aman.
Zia Alonto Adiong, Juru bicara komite manajemen krisis Lanao del Sur, mengatakan bahwa orang-orang yang melarikan diri dan selamat telah memberitahu hewanpeliharaan terutama anjing telah memakan mayat yang berserakan di kota Marawi.
“Ya, ini sudah terjadi. Banyak dari mereka melihat bagaimana anjing melahap mayat yang terbaring di jalanan, “kata Adiong, seperti yang dilansir Inquirer pada 4 Juli 2017.
Jumlah korban tewas sejak pertempuran dimulai di Marawi pada 23 Mei 2017 diperkirakan telah mencapai dari 400 orang. Menurut Adiong, banyak mayat korban pertempuran masih tergeletak di medan perang dan belum bisa dievakuasi, sehingga hewan piaraan atau hewan liar yang kelaparan memakan mayat-mayat itu.
Calon Pemimpin ISIS di Marawi
Intelijen Malaysia mengungkapkan bahwa warga negaranya, Mahmud Ahmad merupakan salah satu aktor penting di balik aksi pengepungan oleh militan Maute di Marawi, Filipina. Selain bahwa dia disiapkan menjadi pemimpin kelompok teroris ISIS di Asia Tenggara.
Melalui sebuah laporan dari sumber intelejen, Dr Mahmud Ahmad, mantan dosen studi Islam Universitas Malaya yang pernah menerima pelatihan militan dari Al-Qaeda di Afghanistan akan menjadi komandan resmi ISIS di Asia Tenggara.
Sumber-sumber intelijen menyebutkan bahwa Mahmud Ahmad berada di balik rencana untuk membentuk sebuah fraksi ISIS di Asia Tenggara dengan menyatukan kelompok ekstremis dari Malaysia, Indonesia dan Filipina.
Ahmad saat ini berada di Filipina selatan dimana dia diyakini aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelompok radikal di sana. Dia juga diyakini sebagai tangan kanan pemimpin Abu Sayaf, Isnilon Hapilon, dan dia berada di kota Marawi.
Laporan tersebut mengatakan bahwa Ahmad sedang diincar oleh ISIS untuk mengambilalih kepemimpinan dari Isnilon Hapilon, pemimpin milisi radikal Abu Sayyaf, dalam menciptakan dan memimpin benteng gerakan teror Timur Tengah di Asia Tenggara.
Hal ini disebabkan karena Isnilon, yang dinyatakan sebagai Emir pasukan ISIS di Filipina awal tahun lalu, mengalami luka parah dalam serangan udara di Basilan sekitar dua bulan lalu.
Pemimpin tertinggi ISIS Abu Bakr al-Baghdadi sedang mencari seorang pemimpin di Asia Tenggara setelah kematian koordinator Malaysia, Muhammad Wanndy Mohamed Jedi dalam serangan pesawat tak berawak di Raqqa, Suriah, pada 29 April.
Selain Isnilon, Ahmad adalah satu-satunya wakil yang dipercaya oleh Baghdadi di Asia Tenggara.
Ahmad, yang pergi untuk berlatih di Afghanistan di bawah Osama bin Laden saat belajar di Universitas Islam Internasional di Islamabad pada akhir 1990an, telah mengajar di UM saat kembali ke Malaysia.
Juga dikenal sebagai Abu Handzalah, Ahmad melakukan perjalanan ke Filipina pada 2014 setelah polisi Malaysia mengidentifikasinya sebagai seorang militan dan kepala perekrut yang bertanggung jawab atas pelatihan dan mengirim militan untuk berperang di Suriah dan Irak bersama ISIS.
Menurut laporan tersebut, Ahmad diyakini saat ini bersembunyi di salah satu tempat di Kota Marawi yang sedang bergolak akibat pertempuran antara tentara Filipina dan kelompok Maute yang telah berjanji setia kepada ISIS.
Kelompok Maute adalah kelompok radikal baru yang terdiri dari mantan gerilyawan Fron Pembebasan Islam Moro dan beberapa militan asing.
Laporan tersebut juga mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa kelompok Maute di Marawi memiliki banyak milisi asing, termasuk dari Malaysia, Singapura dan Indonesia.
ISIS Nyatakan Perang Melawan Malaysia dan Indonesia
Sebuah tayangan video yang menunjukkan seorang pria memikul senjata dikelilingi anak-anak diunggah. Adapun seorang remaja yang berdiri agak jauh dari pria dan anak-anak itu sedang memeluk AK-47. Pria tersebut menggoyangkan-goyangkan jari telunjuk kanannya dan berbicara dalam bahasa Malaysia, tapi terdengar seperti bahasa Arab. Ia menyatakan ISIS akan berperang melawan Indonesia dan Malaysia.
Pria itu juga mengekspresikan rasa syukurnya kepada Allah dan menyatakan dirinya sebagai tentara Tauhid (The Oneness of God). Tidak hanya itu, pria tersebut memanggil pihak berwenang dari Nusantara, khususnya Malaysia dan Indonesia.
Beberapa pernyataan pun dilontarkan pria itu melalui video. “Ketahuilah, kami bukan lagi warga negara kamu (Malaysia dan Indonesia), dan kami sudah dibebaskan,” ujar pria itu sambil memperlihatkan seorang pria berjanggut sedang memegang paspor Malaysia.
“Dengan izin Dia dan kehadiran-Nya, kami akan mendatangimu dengan kekuatan militer yang tidak dapat diatasi. Ini adalah janji Allah kepada kami.”
Tidak lama kemudian, ia melemparkan paspornya ke tengah-tengah lingkaran yang diikuti oleh anak-anak. Setelah itu, video tersebut memperlihatkan sebuah ruang kelas. Dalam video tersebut terlihat anak-anak mengenakan songkok saat belajar agama yang diawasi oleh orang dewasa, juga berlatih untuk tempur.
Dalam video lain terlihat seorang dewasa mengenakan kemeja lengan panjang mengangkat tangan kanannya dan menyuarakan takbir yang diikuti suara “Allahu Akbar (Allah Maha Besar)” dari anak-anak.
Editor : Mohammad Secara Pratama