(Ilustrasi/Foto: Todd Quackenbush via Unsplash)
JAKARTA, kabarpolisi.com – Macet menjadi salah satu hal yang dibenci oleh pengguna jalur darat. Tidak mengherankan jika terkadang ada harapan untuk terciptanya jalur laut sebagai alternatif. Bahkan tidak sedikit juga seseorang berharap memiliki sayap untuk dapat terbang menuju tempat tujuan.
Hal serupa dialami Benjamin David (40), warga Munich, Jerman. Selama beberapa tahun, David harus menempuh kemacetan dan menggunakan sepeda sebagai salah satu aternatifnya. Namun, dua tahun belakangan ini, dia memutuskan hal yang berbeda.
Dilansir dari Oddity Central, setiap hari David melompat ke Sungai Isar dan berenang sejauh dua kilometer menuju ke tempat kerjanya di Kulturstrand.
Menurut dia, Sungai Isar merupakan salah satu jawaban dari alternatif sederhana yang dapat menghindarkannya dari kemacetan.
Sejumlah orang pernah melakukan perjalanan menyusuri Sungai Isar dengan menggunakan rakit untuk perjalanan ke Roma dan atau Wina. Meski demikian, David lebih memilih berenang daripada menggunakan rakit.
Setiap pagi, ia meninggalkan apartemennya di Baldeplatz, melintasi jalan dan melompat ke Sungai Isar. Untuk menempuh perjalanan sejauh dua kilometer itu, David menghabiskan waktu sekitar 30 menit.
Sesampainya di tempat tujuan, David mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Dia pun kembali menggunakan kaus dan menunggu rekan-rekannya melewati lalu lintas yang padat dengan menikmati secangkir kapucino di sebuah cafe.
Untuk menjaga barangnya tetap kering, David menyimpan laptop, peralatan kerja, dan baju gantinya ke dalam kantong atau tas anti air sekaligus terisi udara sebagai pelampung.
Berenang yang dilakukannya memang tidak sembarangan. David juga bergantung pada musim dan suhu air. Setiap pagi, dia akan memeriksa tingkat air, suhu dan kekuatan arus melalui internet. Jika semuanya berjalan dengan aman, dia akan berenang di sungai. Namun, hal tersebut tidak dilakukan jika suhu dan arus tidak aman dan transportasi konvensional tetap menjadi pilihannya.
Untuk perlindungan, dia akan mengenakan celana pendek dan sandal karet untuk melindungi kakinya.
Hingga saat ini, David masih menjadi satu-satunya orang yang menggunakan Sungai Isar untuk perjalanan menuju tempat kerja. Ia berpikir orang lain juga bisa melakukan hal serupa. Setelah tren bersepeda ke kantor, kenapa tidak berenang ke kantor?
Sumber : CNN Indonesia