Idham Azis : Bulutangkis, Arwana dan Berkebun

JAKARTA – Idham Azis mengaku tak punya rencana khusus begitu masa purna tugas sebagai Kapolri. Dia hanya membayangkan makin sering berkumpul dengan keluarga. Dan yang pasti dia selalu rindu Kendari. Disana dia ingin memancing sepuas-puasnya dan berkebun.

Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963 itu juga akan terus menjalankan hobinya bermain bulu tangkis dan memelihara ikan arwana.

Dalam bukunya berjudul ” Idham Azis Sang Elang Pemimpin” , Idham bercerita mulai memelihara ikan yang gerakannya anggun ini sejak masih berpangkat letnan dua.

Dia membeli ikan pertamanya di Pasar Ciroyom, tanpa memusingkan apa falsafah dibalik gerak gerik si arwana. Saat ini, dia mempunyai enam ekor di rumah pribadinya. Dia membeli karena senang saja tidak investasi, karena kadang ikan tersebut malah dihadiahkan kepada orang lain.

“Mungkin karena saya Aquarius kali, saya senang air. Mungkin lho, tapi yang jelas sudah 32 tahun. Dan setiap saya punya kantor pasti ada arwananya,” kata Idham dalam buku tersebut.

Saat ini, Idham juga mulai memelihara sembilan ekor koi yang panjangnya satu meter. Dia juga memiliki cucakrawa dan murai yang suaranya bagus. Tetapi dia membeli karena lebih kasihan kepada di penjual, seorang pelatih bulu tangkis yang bekerja sebagai pelatih di Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)

Hobi lain yang dia tekuni adalah mengoleksi keris dari berbagai daerah di Nusantara. Ada juga pemberian teman sebagai peninggalan leluhurnya. “Tapi saya tidak benar-benar paham keris, kawan-kawan yang tahu,” ungkap Idham.

Satu hal yang pasti, Idham tidak tertarik terjun ke politik praktis setelah pensiun jadi polisi. “Tidak hari ini atau kapan pun,” tegasnya.

Idham Azis kini sudah purna tugas sebagai Kapolri. Posisinya digantikan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang dilantik Presiden Jokowi, Rabu (27/1/2021).

Idham sendiri saat dilantik jadi Kapolri, usainya 56 tahun. Berdasarkan hitungan, dia hanya akan menjabat 14 bulan. Namun Idham tidak merisaukan hal itu. Menurutnya yang terpenting bukanlah singkat atau lamanya seseorang menjabat melainkan karya yang dihasilkan.

“Saya tidak pernah bermimpi jadi Kapolri, dan saya yakin seindah apapun rencana manusia, dia tidak akan pernah bisa mengalahkan rencana dan keputusan Tuhan,” ungkapnya.

Selama menjabat Kapolri, Idham tidak pernah dihinggapi ketakutan tak bisa menjalankan amanah. Dia punya tim yang solid, perintan Presiden terjabarkan dan bisa dilaksanakan.

Dia juga tidak terlalu berminat menanggapi suara sumbang yang ditunjukan kepadanya saat menjalankan tugas. Baginya, itu riak kecil saja (Sindonews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.