Ari Dono Sukmanto
JAKARTA, kabarpolisi.com – Kabareskrim Polri Komjen Polisi Ari Dono Sukmanto menyebut kasus teror penyiraman air keras kepada Novel Baswedan cukup sulit diungkap. Pengungkapan kasus itu bisa memakan waktu lama dalam hitungan tahun.
“Jadi itulah yang saya sampaikan. Kalau model kasus-kasus hit and run ini memang relatif sulit, dalam artian kita tidak bisa, bisa saja, ini baru berapa bulan. Ada yang sudah 4 tahun baru ketangkap dia, pelakunya,” kata Ari Dono di gedung Polri, KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2017).
Ari Dono mengaku pengungkapan kasus itu relatif sulit meski sudah puluhan saksi diperiksa. Namun dia memastikan setiap informasi yang relevan dengan kasus akan ditelusuri.
“Sekian puluh saksi yang sudah dimintai keterangan tapi belum bisa menunjukkan satu peristiwa itu sehingga jalannya seperti ini, sehingga siapa yang kita harus mintai pertanggungjawaban, jadi sementara saksi-saksi ini, setiap ada informasi pasti kita kejar,” kata Ari Dono.
TGPF
Sementara itu tentang rencana pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) pimpinan KPK sendiri disebut belum mengambil keputusan soal pembentukan TGPF. Hal ini masih akan dibicarakan di internal KPK.
“Prosesnya masih kita bicarakan di internal,” ujar juru bicara KPK Febri Diansyah kemarin.
Febri juga belum mengetahui apakah jika TGPF benar terbentuk nantinya KPK akan turut bergabung.
“Intinya yang kami pahami adalah apa pun tim yang dibentuk itu tetap nanti hasilnya akan bermuara pada proses pro yustisia yang berada pada kewenangan Polri. Itu yang saya kira perlu dipertimbangkan lebih lanjut,” terangnya. (Rizal)