Fadil Imran dan Anies Baswedan
Jakarta – Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Fadil Imran menegaskan dirinya menolak penjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Hal itu ia sampaikan, menanggapi peluang menggantikan Anies Baswedan.
Gubernur Anies akan mengakhiri jabatannya pada 16 Oktober 2022.
“Saya tidak berminat, catat itu,” kata Fadil di Polda Metro Jaya, Selasa (24/5/2022).
1. Fadil sebut masih banyak PR yang harus dia selesaikan
Bukan tanpa alasan Fadil menolak peluang untuk menduduki kursi nomor satu di DKI Jakarta. Ia sebut masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus ia kerjakan sebagai anggota Polri.
“Masih banyak PR yang harus saya selesaikan untuk menjaga Jakarta,” ujar Fadil.
2. Fadil masih ingin membantu Kapolri
Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit memimpin upacara serah terima jabatan tujuh Kapolda di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/12/2021). (dok. Humas Polri)
Paling utama menurutnya, adalah keinginannya untuk terus membantu Kapolri, Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo.
“Dan saya masih ingin membantu Kapolri untuk mewujudkan Polri yang Presisi, Polri yang lebih baik,” kata Fadil menegaskan.
3. M. Taufik menilai Fadil Imran cocok jadi Pj Gubernur DKI Jakarta
Sebelumnya, politikus senior Gerindra DKI Jakarta, M Taufik sebut Kapolda Fadil Imran merupakan sosok yang tepat untuk Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan. Terlebih kewenangan Pj Gubernur berada di tangan Presiden Jokowi.
“Iya kemungkinan pasti ada, itu kewenangan presiden,” kata M Taufik, Kamis (19/5/2022).
Source : IDN