Kapolri Ajak Polisi Myanmar Lakukan Penyidikan Tanpa Kekerasan

Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian sedang melakukan pembicaraan dengan Kepala Divisi Kejahatan Antar Negara Myanmar, Police Brigadier General Aum Htay Myint di Singapura (Foto Dok.kabarpolisi.com)

 

SINGAPURA, kabarpolisi.com – Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian mengajak kepolisian Myanmar melakukan berbagi pelatihan demi terjaganya hak asasi manusia di Myanmar. Dengan demikian diharapkan para penegak hukum dan aparat negara Myanmar lainnya bisa bertindak lebih baik. Tidak menggunakan kekerasan, dengan didukung teknologi tinggi dan metode penyelidikan, termasuk diantaranya adalah cara melakukan interogasi tanpa menggunakan kekerasan

Hal itu disampaikan Kapolri di sela rangkaian acara 37th ASEANAPOL Conference di Singapura saat bertemu (Bilateral Meeting) dengan Kepala Divisi kejahatan antar negara Myanmar, Police Brigadier General Aum Htay Myint, yang mewakili Kepala Polisi Myanmar yang tidak bisa hadir dikarenakan situasi di dalam negeri Myanmar yang tidak memungkinkan.

Dalam pertemuan tersebut Kapolri mengatakan, tidak bermaksud mencampuri urusan dalam negeri Myanmar. Justru orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia itu, menawarkan kerjasama berupa pelatihan peningkatan kemampuan dengan memanfaatkan fasilitas pendidikan modern bertaraf internasional yang dimiliki Polri, seperti Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) di Semarang, yang menyediakan berbagai macam pelatihan mulai dari penyidikan kasus terorisme dan pelatihan hak asasi manusia, yang kiranya dibutuhkan oleh Myanmar, khususnya dalam menghadapi gejolak di Rakhine.

“Berbagai pelatihan ini dibutuhkan demi terjaganya hak asasi manusia di Myanmar, dan diharapkan para penegak hukum dan aparat negara Myanmar lainnya bisa bertindak lebih baik,” kata jenderal bintang empat itu kepada rekannya dari Myanmar

Foto bersama Kapolri Tito Karnavian dengan sejumlah pimpinan polisi ASEAN. Di tengah adalah calon Kepala Kepolisian Myanmar

Indonesia, kata Tito, pernah mengalami pengalaman yang hampir serupa dengan yang dialami Myanmar saat ini. Seperti pemberontakan di Papua dan di Aceh, dan Kapolri Tito dengan senang hati ingin berbagi pengalaman, dan best practices, agar konflik di Myanmar dapat cepat selesai dan hak asasi manusia tetap dijunjung tinggi.

BACA JUGA  Ketua Umum Relawan GPMania2024 ajak Keluarga Besar Polri Menangkan Ganjar-Mahfud Satu Putaran

Dalam pertemuan ini Kapolri Tito, di dampingi Duta Besar RI untuk Myanmar, Komjen Pol Purn Drs Ito Sumardi, dan beberapa pejabat utama Mabes Polri, diantaranya Irwasum Polri Komjen Pol Drs Dwi Prayitno, Kabareskrim Komjen Pol Drs Aridono, dan Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol Drs Saiful Maltha.

Duta Besar RI untuk Myanmar, Komjen Pol Purn Drs Ito Sumardi, menyampaikan bahwa situasi di Myanmar perlu di manage, dan Kapolri Tito Karnavian yang memiliki keahlian dan pengalamanan di bidang counter terrorism dapat dimintai pendapatnya, untuk tercapainya perdamaian di Myanmar.

Jenderal Aum Htay Myint menyambut baik tawaran Kapolri Tito sebagai wujud kerjasama dan perhatian Indonesia terhadap konflik yang terjadi di Myanmar. Dan sesuai situasi yang dihadapi Myanmar saat ini, Jenderal Aum Htay Myint mengharapkan dapatnya dilaksanakan kerjasama peningkatan kemampuan di bidang counter terrorism.

Editor : Dewinta Pringgodani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.