JAKARTA, kabarpolisi.com – Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian mengatakan tidak akan mengorbankan institusi kepolisian untuk perorangan dalam Pilkada yang akan dilakukan serentak di tahun 2018 ini. Kapolri juga menegaskan bahwa akan bersikap netral selama pilkada berlangsung.
“Saya mengeluarkan TR (telegram rahasia) untuk menjaga netralitas. Kepada siapa pun juga, siapa pun paslonnya, kita memiliki sanksi internal, kode etik” ujar Tito pada program Mata Najwa yang ditayangkan Trans7, Rabu (10/1/2018).
Tito menyebut majunya perwira Polri pada pilkada bukan kali ini saja terjadi. Semua warga negara memiliki hak politik, namun ada aturan terkait dengan anggota Polri.
“Polri juga warga negara, mereka memiliki hak politik untuk dipilih. Yang tidak boleh memilih adalah ketika masih berdinas. Tapi, ketika dia ingin mengabdikan dirinya sebagai kepala daerah, hak politik tidak hilang. Dia silakan mengajukan, tapi harus mengundurkan diri,” sambungnya.Â
Tito menyebut ada 10 perwira yang maju dalam pilkada tahun ini. Tiga orang di antaranya maju pada pilgub. “Saya sudah me-nonjob-kan mereka untuk menjaga netralitas,” tegasnya.(Doni)