Kapolri Klarifikasi Isu Pensiun Dini, Tito : Saya Tak Ingin Sampai 2022

JAKARTA, kabarpolisi.com – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian perlu mengkalarifikasi pemberitaan banyak media yang menyebut bahwa dirinya akan pensiun dini. Berita Tito akan pensiun dini itu ramai setelah wawancara eksklusif oleh Budiman Tanuredjo yang tayang di Kompas TV pada Sabtu (8/7/2017).

Pada kesempatan itu, menurut Tito, dirinya hanya mengatakan jika bisa memilih tentu dirinya akan memilih untuk pensiun dini. Hal ini dilakukan untuk penyegaran institusi Polri. Dalam sebuah organisasi, menurut Kapolri, perlu ada penyegaran dan kepemimpinan baru.

“Kalau boleh saya pilih, saya tidak ingin sampai selesai 2022. Kenapa? terlalu lama. tidak baik bagi organisasi, tidak baik bagi saya sendiri. bagi organisasi, organisasi membutuhkan penyegaran, perlu ada kepemimpinan baru dan seterusnya,” kata Tito dalam sebuah rekaman klarifikasi yang diterima kabarpolisi.com Selasa (11/7/2017).

“Bayangin kalau seandainya saya jadi Kapolri terus 6 tahun 7 tahun, anggota bosen, organisasi bosen, saya juga bosen,” kata lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 itu.

Jenderal kelahiran Palembang Sumatera Selatan itu kemudian mengatakan bahwa menjadi Kapolri itu memiliki banyak tantangan, perlu dengan kehidupan yang stress full. Sehingga, menurutnya, wajar kalau misalnya dirinya punya keinginan untuk pensiun dini.

“Saya mengatakan, menjadi Kapolri ini perlu dengan kehidupan yang strees full. Banyak persoalan-persoalan. Nah, wajar juga kalau di luar negeri, ah sorry wajar juga kalau seandainya, saya ingin mempunyai kehidupan yang less strees full,” ujar mantan Kapolda Papua ini.

Terlebih dirinya lama tinggal di luar negeri di mana pensiun dini merupakan hal yang biasa. Tito mengakui, di Indonesia orang jarang pensiun dini. Bahkan, yang sudah pensiun saja mau memperpanjang jabatannya.

“Nah, kemudian ditanya lagi (oleh Budiman), “Terus bagaimana, pak?” Ya saya pikir pada waktunya, saya tidak ingin sampai selesai 2022. Kemungkinan ada waktu yang sangat tepat, mungkin saya akan pensiun dini, saya sampaikan begitu. Nah, karena saya lama di luar negeri, denger kata pensiun dini itu bukan sesuatu yang aneh,” ujarnya.

BACA JUGA  Sekda Jateng Minta Tim Saber Pungli Kawal Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih

“Di kultur Indonesia, orang mau pensiun dini diketawain. Bahkan sudah pensiun ingin diperpanjang. Di luar negeri, justru kalau dia merasa sudah kerja keras, dia pingin menikmati sisa hidupnya. Banyak yang pensiun dini dan itu tidak menjadi masalah,” sambung mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Intinya, apa yang dikatakan Tito bukan berarti dia mau pensiun dini, melainkan dia hanya mengatakan bahwa dirinya juga punya hak pensiun dini untuk menjalani kehidupan yang less stress full.

Jadi, bisa dipastikan apa yang menjadi pemberitaan media bahwa Tito akan pensiun dini adalah hoax. Banyak pernyataan Tito yang dipotong-potong sehingga tidak utuh dan maknanya pun menjadi keluar dari maksud yang sebenarnya.

Editor : Ben Ibratama Tanur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.