JAKARTA, KABARPOLISI.COM – Kekalahan Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub DKI Jakarta atas Anies Baswedan mendapatkan sorotan dunia. Ahok mendapatkan perhatian dunia karena sosoknya yang fenomenal, antikorupsi yang harus tersingkir karena isu sentimen agama dan etnis.
Media arus utama Amerika Serikat (AS) New York Times mengutip para analis yang menyatakan bahwa kelompok radikal telah menggunakan agama sebagai senjata politik, meskipun peraturan pemerintah telah melarang hal tersebut puluhan tahun. Dalam pemberitaannya, New York Times mengutip pengamat dari Indonesia yang menyebutkan bahwa kelompok radikal semakin mengakar di masyarakat, khususnya di daerah perkotaan.
Dalam tulisannya, New York Times menyebut bahwa kekalahan Ahok akan membangkitkan keberanian kelompok-kelompok garis keras untuk terus menekan di Jakarta dan pemerintah pusat, demi mewujudkan agenda ultrakonservatif, termasuk pelembagaan hukum Islam.
New York Times juga menyoroti Anies yang oleh pendukungnya dilabeli “pribumi”, yang meskipun secara pribadi tidak langsung menyerang Ahok secara agama dan etnis tetapi Anies melakukan pertemuan dengan pemimpin garis keras selama kampanye Pilgub DKI Jakarta serta tur ke masjid-masjid.
Dikutip dari Infonawacita.com sementara Al Jazeera dalam laporannya menyebutkan bagaimana sosok Ahok dicaci maki sebagai keturunan Tionghoa dan menuntut dia dipenjara bahkan dibunuh. Ratusan ribu warga Indonesia disebut melakukan protes.
Media tersebut juga menyebutkan Anies sebagai politisi muslim yang memiliki pendidikan tinggi yang memanfaatkan serangan terhadap Ahok untuk mencari dukungan para ulama konservatif dan tokoh radikal pinggiran. Anies, oleh Al Jazeera, juga disebut mendapatkan dukungan para elite politik dan bisnis yang kalah pada Pilpres 2014, dan yang tengah mencari jalan untuk maju dalam Pilpres 2019. Demikian Al Jazeera, Rabu (19/4).
Sementara itu CNN dalam laporannya menyebutkan kekalahan Ahok atas Anies akan dilihat sebagai kemenangan umat Islam konservatif di Indonesia yang telah melakukan kampanye keras terhadap Gubernur Kristen keturunan Tionghoa.
Mengutip para analis, CNN mengatakan kekalahan Ahok akan mendorong upaya penggunaan agama sebagai alat politik dalam Pemilu di Indonesia. Sementara Associated Press (AP) merangkumnya dengan padat dan jelas “Polarisasi masa kampanye telah merusak reputasi Indonesia yang menganut bentuk Islam moderat.” (candi)
