Keakraban Kapolri dan Ulama di Majelis Az Zikra

BOGOR, kabarpolisi.com – Kepala Kepolisian Republik Indonesia,(Kapolri) Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian menghadiri acara zikir bersama dan kajian ceramah yang berlangsung di Masjid Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/3).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Ustad Abdul Somad sebagai penceramah, dan didampingi Ustad Arifin Ilham dari majelis zikir Az Zikra yang diikuti ribuan jamaah dari berbagai daerah.

Dalam acara tersebut tampak kemesraan dan kehangatan antara Kapolri dan para Ulama, Kapolri menggunakan baju koko putih dengan sorban dan peci putih duduk berdekatan dengan Abdul Somad, juga didampingi Arifin Ilham selaku pimpinan Majelis Dzikir Az Zikra, serta sejumlah ulama lainnya.

Kehadiran Kapolri dalan acara ini tentu sekaligus membuktikan kedekatannya dengan umat Islam. Selain mendengarkan ceramah, Kapolri berkesempatan mengajukan pertanyaan kepada para ulama, yakni terkait cara mencegah perpecahan yang kemungkinan terjadi antarumat beragama.

Dalam acara tersebut, Kapolri juga sempat meyampaikan pertanyaan kepada Ustad Abdul Somad terkait konflik di Timur Tengah yang terjadi diantara sesama muslim, seperti Syiria, Afganistan, Pakistan, Yaman, yang tengah bergejolak.

“Apakah kemungkinan konflik seperti di Syiria, Afganistan itu bisa terjadi di Indonesia, bagaimana kita bisa mencegahnya, bagaimana kira-kira khususnya, Kepolisian dapat mencegah itu,” tanya Kapolri.

Abdul Somad mengatakan, apapun bisa saja terjadi. Karenanya dalam Alquran dikatakan untuk melakukan tabayyun atau klarifikasi. “Kalau datang orang bawa satu berita, klarifikasi. Oleh sebab itu yang selalu membuat kita tidak baik adalah komunikasi yang tidak baik,” kata Ustad Somad.

Menurut Abdul Somad, setiap ada percikan api, petugas harus cepat memadamkan. Jangan sampai seperti bom waktu yang siap meledak atau jangan seperti api dalam sekam.

BACA JUGA  Kepolisian Siapkan Strategi Optimal untuk Ops Lilin 2024 Natal dan Tahun Baru

“Alhamdulillah saat ini kita bisa duduk bersama, jika ada percikan maka cepat diselesaikan. Salah satu yang kita lakukan adalah tabbayun,” katanya.

Langkah kedua, lanjut Ustad Somad, adalah kepastian hukum yang tidak pasti agar dapat segera dipastikan.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.