Jakarta, kabarpolisi.com – Ada yang unik dari pengalaman Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan hari ini. Dirinya pertama kali diantar oleh seorang pengemudi wanita bernama Lilly.
Luhut bercerita dalam akun Facebooknya mengenai pengemudi taksi yang mengantar dirinya dan Menteri Perhubungan Budi Karya ke kantornya. Dirinya pun memuji teknik mengemudi sang driver tersebut yang tidak kalah dengan laki-laki.
“Sepanjang perjalanan kami ngobrol tentang kehidupannya. Dari situ saya mengetahui bahwa wanita keturunan NTT ini memiliki 3 anak dan suaminya bekerja di bengkel. Dia sendiri sudah 4 tahun bekerja sebagai pengemudi taksi Blue Bird,” ujarnya mengutip akun Facebooknya, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Dirinya pun sempat menanyakan alasan si Ibu melakukan pekerjaan sebagai supir taksi tersebut. Layaknya kebanyakan wanita pekerja, Ibu Lilly menjawab karena mendapatkan uang tambahan yang lumayan.
“Take home pay sehari bisa sebesar Rp 250.000 dan gaji per bulan Rp 1,5 juta. Di luar itu, masih dapat uang berobat. Dia juga bisa ambil libur 1 hari setelah bekerja 3 hari, sehingga masih ada waktu untuk anak-anaknya,” cerita Luhut.
Menurut Luhut, Ibu Lilly adalah contoh perempuan yang tidak mau menyerah terhadap kerasnya kehidupan ibu kota karena berjuang demi kebahagiaan keluarganya. Orang-orang seperti inilah yang harus dilindungi.
“Jangan sampai karena ada pihak yang mau menang-menangan dalam permasalahan taksi online vs konvensional, orang seperti Ibu Lilly yang menjadi korban,” ujar Luhut.
Dirinya pun sangat senang adanya kerjasama antara pihak Go-Jek dengan Blue Bird. Hasil kolaborasi mereka berupa layanan Go-Bluebird telah diluncurkan.
“Saya sendiri sudah mencoba dan merasakan betapa efektif dan efisiennya aplikasi ini. Setelah saya pencet, langsung terlihat mana taksi yang paling dekat, kemudian langsung datanglah Ibu Lilly menjemput saya,” ujarnya.
Dirinya pun mengapresiasikan kedua perusahaan tersebut untuk saling berkolaborasi. Menurutnya, ini adalah solusi terbaik dan semoga bisa menjadi embrio untuk terjalinnya kerja sama antara transportasi online dengan konvensional lainnya.
“Kita harus sadar bahwa Indonesia begitu besar, penduduk dan pulau-pulaunya begitu banyak, dengan begitu kayanya akan keanekaragaman. Jika ada permasalahan, marilah kita selesaikan dengan kearifan tanpa mengedepankan ego,” ujarnya. (petrus)