Kakorpolairud Polri Irjen Pol Drs. M. Chairul Noor Alamsyah, dengan pimpinan KDNKA (Keselamatan Dalam Negeri dan Ketentraman Awam) Polis Diraja Malaysia (Foto Istimewa)
Jakarta, kabarpolisi.com – Wilayah Perairan Perbatasan Indonesia – Malaysia selama ini masih menjadi Perairan yang “angker”bagi para pelaut yang melintas, dikarenakan masih adanya kejadian pencurian terhadap kapal – kapal niaga di wilayah tersebut.
Patroli pengamanan wilayah rawan pencurian diatas kapal ( Hotspot ) yang dilakukan Polair memang telah berhasil menurunkan intensitas kejadian diwilayah tersebut, namun demi mewujudkan keamanan perairan menuju “Zero Accident” Polairud berkerjasama dengan Polis Diraja Malaysia dalam kegiatan 3rd MBPCG ( Maritime Border Patrol Coordinating Group ).
Kegiatan yang berlangsung 27-30 Maret 2017 di Penang, Malaysia tersebut merupakan perwujudan kerjasama antara Polri yang diwakili oleh Korpolairud Polri dengan PGM dan PGU Polis Diraja Malaysia di wilayah perairan perbatasan kedua negara.
Kegiatan 3rd MBPCG dihadiri oleh Pejabat tinggi Instansi Kepolisian kedua Negara antara lain dari Indonesia Irjen Pol Drs. Satria F. Maseo yang mewakili Kabaharkam Polri, Kakorpolairud Polri Irjen Pol Drs. M. Chairul Noor Alamsyah, Dirpolair dan Dirpoludara Korpolairud, pejabat utama Korpolairud dan Dirpolair Polda perbatasan. dari pihak Malaysia dihadiri oleh Pengarah KDNKA ( Keselamatan Dalam Negeri dan Ketentraman Awam ), Commander Pasukan Gerak Marine ( PGM ), Commander Pasukan Gerak Udara ( PGU ) dan Ketua Polis Penang.
Kegiatan 3rd Maritime Border Patrol Coordinating Group ( MBPCG ) menghasilkan kesepakatan kedua negara untuk semakin meningkatkan patroli perairan dalam memberantas Transnational Crime yang terjadi di perairan perbatasan dan memelihara keamanan serta ketertiban di perairan perbatasan Indonesia – Malaysia (dewi)
