Lagi, Terduga Teroris Mengaku Pembaitan Dihadiri Munarman

Kutipan layar pengakuan Muhammad Fikri. Istimewa

JAKARTA – Muhammad Fikri Oktaviadi ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu, 6 Januari 2021. Salah satu terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tersebut mengaku pembaiatan dihadiri mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman.

“Saya ditangkap oleh pihak kepolisian sebab pada 2015 saya pernah mengikuti baiat di Pondok Sudiang yang dihadiri ustaz Basri pemimpin acara, ustaz Fauzan penerbit buku, ustaz Munarman Panglima DPP FPI yang mewakili FPI, dan ustaz Mustar sebagai moderator,” kata Fikri mengaku dalam sebuah video yang tersebar via WhatsApp, Senin, 8 Februari 2021.

Fikri mengaku pembaiatan itu juga dihadiri oleh orang tua laki-lakinya. Dia juga mengenal peserta pembaiatan lain seperti Azis dan Iwan.

“Ada simpatisan FPI juga yang saya kenal. Yaitu, Emil, Rayhan, Imran, Yamal, Hanif, Daeng Subuh, Daeng Manaik, Ustaz Abdul Rahman, dan Ustaz Agus,” ujar Fikri.

Setelah pembaiatan, Fikri mengikuti taklim daulat sebanyak dua kali di sebuah pondok. Taklim itu berisi pemantapan keislaman.

“Terdiri dari sirik-sirik jimat dan sirik menyuara berhala. Taklim selanjutnya membahas sirik-sirik demokrasi yang sirik undang-undang dasar (UUD) 1945 dan pancasila,” tutur terduga teroris itu.
Pembaiatan saat tablig akbar
Ansar, terduga teroris lainnya, juga mengaku bertemu dengan Munarman saat proses pembaiatan di markas FPI yang berada di Jalan Sungai Limboto, Makassar, dalam video yang sama.

Namun, Ansar tidak hadir untuk dibait. Dia mengaku hanya duduk di belakang saat mengikuti taklim akbar.

Ansar mengaku bergabung dengan FPI sejak 2014. Kemudian, dia mengikuti tablig akbar di Jalan Sungai Limboto pada 2015. Di kegiatan yang sama, 100 lebih peserta dibaiat.

“Saat itu pengisi acara ada Ustaz Munarman, Ustaz Ansyori dan Ustaz Basri, dan beberapa anggota FPI. Termasuk juga Ustaz Agussalim, Alim Abdurahman, Habib Muksin, Bang Yos, Abu Amal, Akbar, Muslimin, Daeng Subuh, Riswan, Ipul, Alma’am Mukaram, Wawan, dan saya sendiri,” beber Ansar.

Ansar kemudian mengaku diundang untuk datang ke pondok Ustaz Basri pada ahad setelahnya dalam rangka tablig akbar. Namun, dia tidak bisa hadir karena sedang ada pekerjaan.

“Saya hadir tablig rutin Selasa malam. Di situ saya berbaiat dipimpin oleh Ustaz Basri. Karena Ustaz Basri menyampaikan yang tidak baiat di Ahad, bisa baiat di Selasa malam,” ujar Ansar.

Saat pembaiatan itu, Ansar menyebut sejumlah anggota FPI hadir. Salah satunya, Agussalim Syam, mantan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI Sulsel. Ansar mengaku berbaiat ke Daulatul Islam pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi.

Baca: Pengakuan Terduga Teroris Makassar: Pembaiatan Dihadiri Munarman

Sebelumnya, terduga teroris Ahmad Aulia mengaku berbait kepada ISIS bersama 100 peserta lainnya dekat Munarman. Lokasi pembaitan sama, yakni markas FPI Makassar, Jalan Sungai Limboto.

Ahmad ditangkap Densus pada Rabu, 6 Januari 2021. Dia ditahan di Polda Sulawesi Selatan akibat mengikuti baiat massal kepada ISIS pada 2015.

Ketiga terduga teroris dari Makassar ini diberangkatkan ke Jakarta pada Kamis, 4 Februari 2021. Kini, mereka ditahan bersama 15 terduga teroris dari Makassar lainnya di rumah tahanan (rutan) khusus tindak pidana terorisme di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Sumber : Medcom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.