Ledakkan Gedung DPR Target Pelaku Bom Thamrin

JAKARTA, kabarpolisi.com – Dodi Suridi (25)salah satu pelaku yang terkait peledakan bom Thamrin mengakui membantu rekan-rekannya dalam menyediakan bom yang diledakkan Januari 2016 lalu, di sekitar kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Namun, Dodi mengatakan memiliki target sendiri untuk meledakan bom.

Target Dodi, yakni meledakkan bom di gedung MPR/DPR. Hal tersebut disampaikan Dodi ketika bersaksi untuk terdakwa dalang serangan bom Thamrin, Oman Rochman alias Aman Abdurrahman.

“Kalau saya (targetnya) gedung MPR/DPR,” kata Dodi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (9/3) lalu.

Dodi yang telah divonis 10 tahun penjara itu menuturkan ketika berbincang dengan salah satu pelaku bom bunuh diri, Dian, target ledakan awal adalah Kedutaan Besar Rusia, namun berubah.

“Targetnya waktu itu ngobrol-ngobrol sama Dian Kedubes Rusia,” ujarnya.

Dia juga mengaku tak tahu menahu soal target ledakan di sekitaran Sarinah, Jalan MH Thamrin. Keterlibatannya, kata Dodi, hanya diminta membantu menggerindra tabung gas sebagai chasing untuk bom.

Lebih lanjut, Dodi mengaku belum memiliki keberanian untuk meledakan bom bunuh diri. Namun dia sempat menyebut jaksa penuntut umum merupakan contoh target pihaknya dalam meledakan bom.

Hal tersebut Dodi lontarkan ketika ditanya oleh jaksa mengenai hukum darah.

“Ya, kayak ibu gitu, yang harus dibunuh itu,” kata Dodi.

“Saya targetnya?”

“Iya,” kata Dodi santai menjawab pertanyaan jaksa.

“Waktu di Thamrin apa ada yang mirip dengan saya di sana?” timpal jaksa. “Enggak ada,” tutur Dodi.

“Kenapa laksanakan bom thamrin?” tanya jaksa.

“Ya enggak tahu, tanya sama eksekutornya. Saya cuma diminta bikin chasing,” jawab Dodi kembali.

Dodi mengaku membenci pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia kemudian mengungkapkan alasannya mau membantu untuk menyiapkan bom yang diledakan rekan-rekanya tersebut.

“Karena pertama saya merasa ketidakadilan dan kedua dihalang-halangi ingin hijrah (ke Suriah),” tuturnya.

Meski demikian, Dodi mengaku tak mengenal Aman. Dia tahu Aman dari kakaknya yang membawa sebuah artikel yang menuliskan tentang khilafah.

Kaget

Sementara itu Rr Dewinta Pringgodani SH MH pengamat hukum, politik dan keamanan yang dihubungi kabarpolisi.com tentang pengakuan pelaku Bom Thamrin Dodi Suriadi kaget.

Dewinta Pringgodani yang dihubungi sedang menjalani ibadah umroh di Tanah Suci Makkah mengapresiasi langkah Kepolisian RI mengungkap kasus Bom Thamrin. “Coba kalau gak segera diungkap Polri bisa jadi gedung parlemen yang jadi sasaran. Saya gak bisa membayangkan dampaknya,” ujar Dewi via WhatsApp.

Doni Harima

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.