Mahfud MD Sebut Polri Harus Jadi Garda Terdepan dalam Pemberantasan Mafia Tambang di Indonesia

Menko Polhukam Mahfud Md menggelar rapat koordinasi bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Senin (29/5/2023).

 

Kabarpolisi.Com – Jakarta, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD, mengungkapkan bahwa mafia masih sering ditemukan di Indonesia, termasuk dalam sektor tambang.

“Ada mafia tambang karena terkadang ada campuran antara orang-orang yang ingin berusaha secara legal, orang-orang yang ingin berusaha secara ilegal, preman, koneksi, dan pejabat,” ujar Mahfud MD dalam sebuah podcast Podkabs di Youtube Sekretariat Kabinet RI.

Santoso AS, Ketua Solidaritas Aksi Penegakan Hukum Indonesia (SAKSI), menanggapi pernyataan tersebut dan menyatakan bahwa Polri harus berada di garis terdepan dalam memberantas mafia di Indonesia. Praktik mafia harus dihapuskan karena berdampak buruk.

Keberadaan mafia ini tidak boleh hanya dilihat dari perspektif hukum semata. Mafia-mafia ini merusak iklim investasi dan perekonomian di Indonesia.

Polisi sebagai aparat penegak hukum harus menjadi garda terdepan dalam memberantas mafia,” kata Santoso.

Dia memberikan contoh keberadaan mafia dalam industri Crude Palm Oil (CPO), yang diduga terkait dengan meningkatnya pencurian CPO di Perairan Kalimantan Timur (Kaltim) yang dapat merusak citra Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Seperti yang kita ketahui, baru-baru ini Ditpolairud Polda Kaltim berhasil menangkap Haji Laba dalam kasus pencurian 151 ton CPO di Kapal Elang Jawa I.

Ini bukanlah kasus pencurian biasa. Pihak kepolisian harus mengusut kasus ini dan membongkar sindikat mafia CPO,” ujar Santoso.

“Bagaimana mungkin kita menarik investasi ke IKN jika di sekitarnya masih ada mafia yang beroperasi. Investor membutuhkan keamanan dan kepastian hukum,” tambahnya.

BACA JUGA  Perkuat Komitmen Jaga NKRI, Mabes Polri Gelar Upacara Hari Kesadaran Nasional

Santoso, yang dikenal sebagai aktivis dari era 80-an yang berperan dalam advokasi korban pengurusan seperti kasus Kedung Ombo dan kasus Majalengka, juga menambahkan bahwa penanganan kasus ini akan menjadi perhatian dunia usaha, termasuk para investor asing.

Jika polisi berhasil mengungkap sindikat mafia tersebut, hal ini akan meningkatkan kepercayaan investasi ke IKN.

“Polisi harus berada di garis terdepan dalam memberantas mafia. Hal ini dapat dilihat melalui penanganan kasus seperti mafia CPO ini.

Apakah kasus ini hanya akan dianggap sebagai kasus biasa yang kemudian dilupakan atau berhasil mengungkap sindikat yang terlibat di dalamnya,” tegasnya.

 

Source : Manadopost.id

Editor  : Tri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.