Nelayan Masalembu Cap Jempol Darah Dukung Menteri Susi

Ratusan nelayan Pulau Masalembu kirim surat cap jempol darah kepada Presiden Joko Widodo untuk mendukung Menteri KKP Susi Pudjiastuti soal cantrang. (Foto: Dok. Istimewa)

JAKARTA, kabarpolisi. com – Ratusan nelayan Pulau Masalembu mengirimkan surat cap jempol darah untuk mendukung Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti yang melarang cantrang. Surat itu ditujukan ke Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan oleh Darul Hasyim Fath, anggota DPRD Kepulauan Masalembu. Dia menuturkan nelayan Pulau Masalembu, Kecamatan Masalembu, Sumenep, Jawa Timur, menyatakan dukungannya terhadap pelarangan cantrang.

Caranya mengirimkan surat ke Presiden Jokowi dengan memberikan cap jempol darah.

Menurutnya, surat itu juga aksi spontan nelayan kepulauan itu terkait dengan tudingan bahwa masyarakat Masalembu ikut mendemo Susi di Jakarta.

Diketahui, ratusan nelayan datang ke Jakarta untuk meminta cantrang dilegalkan dan mencopot Menteri Susi dari jabatannya. Aksi itu dipimpin oleh Aliansi Nelayan Indonesia.

“Nelayan mengirimkan surat ke Presiden dengan cap jempol darah untuk mendukung kebijakan Menteri Susi,” kata Darul ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (14/7).

Darul menegaskan pengiriman surat dengan cap jempol darah itu dilakukan pada pagi tadi.

Dia menuturkan isi surat kepada Presiden itu pelbagai macam, di antaranya bahwa mereka adalah warga yang memilih Jokowi pada 2014 lalu dan meminta lingkungan mereka dilindungi dari penggunaan cantrang.

Diketahui, Menteri Susi mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2015 yang melarang penggunaan alat cantrang untuk menangkap ikan karena merusak lingkungan.

Namun, hal itu mengakibatkan nelayan di pelbagai wilayah tak bisa melaut.

Di sisi lain, Menteri Susi sendiri akan melonggarkan aturan mengenai cantrang tersebut. Dia menegaskan penggunaan cantrang masih dapat dilakukan hingga akhir 2017.

BACA JUGA  Prestasi Dirtipiter Jendral Nunung, Ungkapkan Kasus Pertamax Ilegal Terbesar Di 4 SPBU

Cap Darah

Salah satu pegawai Kantor Pos Cabang Pulau Masalembu, Misyanto mengatakan pihaknya kaget karena rombongan nelayan datang ke kantor pos sejak pagi. Dia menuturkan ada sekitar 600-700 surat yang dikirimkan untuk Presiden Jokowi.

“Kami sudah hitung ada sekitar 600-700 surat yang dikirimkan, mereka menggunakan cap darah,” kata Misyanto ketika dihubungi malam ini.

Dia memperkirakan akan ada tambahan surat selanjutnya yang dikirimkan ke Presiden Jokowi. Misyanto mengatakan surat itu menyatakan penolakan nelayan terhadap cantrang.

Dalam Rapat Kerja dengan DPR pekan ini, Susi menjelaskan alat tangkap cantrang kian berbahaya karena merusak lingkungan dan ekosistem perikanan.

Saat kapal menggunakan cantrang untuk menangkap ikan, bukan hanya ikan-ikan besar yang terjaring oleh alat tangkap itu, namun jenis yang kecil pun ikut terbawa.

“Bahkan dia mengeruk sampai dasar,” kata Susi.

Editor : Guntur Siregar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.