Idham Azis
JAKARTA, kabarpolisi.com – – Kepolisian Daerah Metro Jaya menerjunkan seribu personel untuk merazia pelaku begal dan jambret di DKI Jakarta dan sekitarnya selama satu bulan mulai Rabu 4 Juli sampai 4 Agustus 2018.
Polisi diperintahkan menembak mati pelaku jambret dan begal.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis mengatakan operasi terhadap preman tersebut terdiri dari 16 tim, yang terdiri dari 13 tim dari Polres dan tiga tim dari Polda Metro Jaya dengan jumlah 1.000 personel.
“Masalah street crime, sejak kemarin saya sudah perintahkan Operasi Mandiri Kewilayahan selama satu bulan berlaku,” ujarnya saat apel siaga di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/7).
Idham mengatakan sasaran utama dalam operasi tersebut jalan raya, stasiun, terminal dan pusat-pusat perbelanjaan. Dia memerintahkan anak buahnya untuk menembak pelaku jika dinilai membahayakan masyarakat.
“Tidak usah ragu-ragu melakukan tindakan tegas, apabila para pelaku membahayakan masyarakat dan membahayakan mengancam jiwa petugas,” tuturnya.
Aksi jambret di ibu kota kembali meresahkan warga. Pada Minggu (1/7) seorang perempuan penumpang ojek online berinisial W (37) meninggal usai dijambret di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat. Saat itu W sedang menumpang ojek daring. Hingga kini polisi masih memburu pelaku.
Selain itu, sebelumnya juga telah terjadi peristiwa penjambretan yang menimpa Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarief Burhanudin.
Syarief dijambret pada 25 Juni saat sedang bersepeda seorang diri di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat. Polisi pun menembak mati pelaku yang berinsial FS tersebut karena dianggap melawan petugas.
Peristiwa jambret di Jakarta Barat kembali terulang. Kali ini peristiwa tersebut menimpa seorang perempuan berinisial CFS. Polisi juga menembak mati pelaku berinisial R yang tergabung dalam kelompok Tenda Oranye. (Rizal)