Polisi Dalami Kecelakaan Setya Novanto, Ada Unsur Rekayasa?

JAKARTA, kabarpolisi.com – Polisi sedang mendalami kecelakaan tunggal yang melibatkan Ketua DPR RI Setya Novanto. Sebuah kecelakaan Toyota Fortuner di kawasan Permata Hijau, Kamis (17/11) jadi sorotan. Bagaimana tidak, di situlah, tersangka korupsi e-KTP, Setya Novanto menjadi korban.

Kasat Kasat Lantas Polres Metro Jaksel AKBP Edi Surasa saat dihubungi media mengatakan akan mendalami kecelakaan yang terjadi di semalam. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah karena murni kecelakaan atau ada unsur rekayasa.

Sementara itu, Jursi Pulubuhu pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) berpendapat, apabila mengacu dari video kondisi Toyota Fortuner Setnov tabarakan tidak terlalu parah.

“Saya enggak jamin kalau melihat kondisi rusaknya mobil, benturan patut diduga terjadi di bawah kecepatan 30 km/jam,” katanya saat dihubungi kumparan (kumparan.com).

Kesimpulan ini didapat dari sejumlah komponen seperti kedua lampu tidak pecah. Pun dengan bagian frame lampu serta kapnya tidak menekuk. Bila kecepatan tinggi di atas 30 km/jam mungkin kantung udara juga seharunya mengembang.

Tambah lagi hanya Novanto yang terluka. Menurut kesaksian warga, sopir yang menyetir tak mengalami luka, pun dengan ajudan.

Artinya, patut diduga ada indikasi rekayasa dalam kecelakaan Toyota Fortuner Setya Novanto.

Dokter Ketemu Dokter

Sementara itu, Dokter Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemui dokter Bimanesh Sutarjo yang merawat tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto pada Jumat, 17 November 2017 sekitar pukul 07.15. Keduanya enggan berkomentar mengenai pertemuan itu, dan langsung masuk ke ruangan Komite Medik.

Dikutip dari Tempo.co sebelumnya, penyidik KPK yang menemui dokter Bimanesh sekitar pukul 06.10. Ketika itu, Bimanesh juga belum mau bicara banyak soal kondisi Setya.

“Sebentar ya, saya mau bicara dulu,” ujarnya sambil masuk ke ruangan bersama sedikitnya empat orang petugas KPK di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat. Setelah pertemuan dengan penyidik, semua pihak masih belum mau berkomentar soal pertemuan itu.

Penyidik KPK ngotot bertahan di RS Permata Hijau sejak Kamis malam, 16 November 2017, meski pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunani melarang mereka membesuk kliennya itu.

Fredrich beralasan hal itu sesuai saran dokter. “Ya sudah kamu tunggu sendiri tetapi kita tidak mengizinkan untuk masuk kamar lagi, silakan tunggu di lorong mau duduk, mau tidur, silakan lah,” kata dia, Kamis malam, 16 November 2017.

Dia kemudian menunjukkan sebuah foto yang kata dia merupakan penampakan di depan pintu ruangan Setya. Dari foto, tampak himbauan “Pasien perlu istirahat dari penyakitnya dan belum bisa dibesuk” yang mengatasnamakan dokter Bimanesh yang menangani Setya.

Setya Novanto mengalami kecelakaan pada Kamis malam, 16 November 2017. Mobil yang ditumpanginya menabrak tiang listrik. Ia kini dirawat di Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, Jakarta Barat.
(Rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.