Polrestabes Surabaya Diserang Bom !

SURABAYA, kabarpolisi.com – Serangan teror kembali mengguncang Surabaya. Kali ini di Markas Polres Kota Besar Surabaya terjadi Senin (14/5) pukul 08.50 WIB. Peristiwa ledakan terekam dari kamera CCTV Polrestabes Surabaya yang menunjukkan serangan dilakukan seorang pengendara sepeda motor yang membonceng seorang perempuan.

Peristiwa ledakan terjadi di depan pintu gerbang masuk Mapolrestabes Surabaya. Dari kamera CCTV, sebelum ledakan terjadi tampak sebuah mobil minibus hitam diikuti dua sepeda motor memasuki area pintu masuk Mapolrestabes.

Satu sepeda motor yang terlihat dibawa seorang pria dengan memboncengi seorang perempuan berbelok ke arah beberapa orang polisi yang sedang berjaga di sekitar pintu gerbang. Sesaat kemudian, bom meledak.

Ledakan dari sepeda motor tersebut membuat minibus ikut terbakar dan dipadamkan kepolisian.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung mengatakan beberapa anggota polisi menjadi korban ledakan. Saat ini, polisi masih memeriksa kondisi korban. “Ada anggota masyarakat terluka, ada anggota polisi terluka,” kata dia.

Serangan teroris ini beruntun setelah penyerangan di tiga gereja yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Setelah serangan di tiga gereja, sebuah ledakan terjadi di Rusunawa Wonocolo yang berada di belakang Polsek Taman, Sidoarjo, Jawa Timur.

10 Korban

Polda Jawa Timur mengungkapkan terdapat 10 orang yang menjadi korban penyerangan bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin 14 Mei 2018.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, 10 orang itu terdiri atas empat anggota polisi dan enam masyarakat dan kini dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

“Empat anggota kami yaitu Bripda M Maufan, Bripka Rendra, Aipda Umar, dan Briptu Dimas Indra,” ujarnya.

Sementara korban dari masyarakat yang berjumlah enam orang antara lain Atik Budi Setia Rahayu, Raden Aidi Ramadhan, Ari Hartono, Ainur Rofiq, Ratih Atri Rahma, dan Eli Hamidah.

“Secara terus-menerus kepada semua media, itu adalah hasilnya dan memang telah terjadi penyerangan,” katanya.

Frans Barung Mangera menjelaskan, rangkaian teror bom, baik di Surabaya dan Sidoarjo, merupakan aksi simultan.

“Data akan terus diperbarui. Kami ingin sampaikan, polisi akan tegar dan tidak goyah,” tuturnya seperti dilaporkan Antara.

Ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya bersumber dari penyerangan melalui kendaraan roda dua di depan Mapolrestabes Surabaya pukul 8.50 WIB.

Dua mobil Tim Gegana Polda Jatim telah meninggalkan Mapolrestabes Surabaya setelah melakukan penyelidikan terhadap ledakan bom di lokasi itu.

Sepuluh menit sebelumnya, mobil yang ditumpangi Gubernur Jatim Soekarwo dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman juga telah meninggalkan tempat kejadian perkara.

Soekarwo masih belum mau berkomentar terkait peristiwa ledakan di wilayah itu, meski sejumlah awak media berusaha mendatangi mobil yang ditumpanginya.

Lokasi ledakan yang berada di Jalan Veteran, Surabaya disterilkan dengan radius 200 meter dan awak media serta petugas kesehatan tidak diperkenankan masuk.

Empat mobil ambulans dan dua mobil pemadam kebakaran disigiakan di sisi kiri Mapolrestabes Surabaya, ditambah beberapa petugas kesehatan dan petugas jaga.

Hasan Azhari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.