JAKARTA, kabarpolisi.com – Rentetan kejadian yg berupaya menghadirkan keresahan dan konflik horisontal dengan serangkaian peristiwa berupa teror , intimidasi dan aksi kekerasan kepada para tokoh agama dan rumah ibadah ditenggerai oleh PROJO sebagai praktek politik yang memalukan dan menyedihkan.
” Sangat terbaca polanya, aktornya, lokasinya serta praktek dan cara eksekusinya. Kami sudah tahu persis siapa dalangnya , otaknya dan motif politiknya , ” ujar Budi Arie Setiadi , Ketua Umum DPP PROJO kepada wartawan ( 16 /2 ).
Peristiwa yang terjadi pada Ulama , tokoh NU, dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Cicalengka, Bandung, KH. Umar Basri, Kekerasan terhadap ulama sekaligus Pimpinan Pusat Persis, H. R. Prawoto, yang dianiaya hingga meninggal oleh orang tak dikenal, Persekusi terhadap Biksu Mulyanto Nurhalim dan pengikutnya di Desa Caringin, Kec. Legok, Kabupaten Tanggerang . Serangan terhadap peribadatan di Gereja St. Ludwina, Desa Trihanggo, Kec. Gamping, Kab. Sleman yang menyebabkan Romo Prier dan pengikutnya mengalami luka berat akibat sabetan senjata tajam, Perusakan masjid di Tuban, Jawa Timur. Juga terjadi pelecehan terhadap rumah ibadah umat beragama Hindu di Bima, NTB beberapa hari yang lalu. Dan juga teror terhadap ulama di Pandeglang, Banten . Serta masih banyak lagi peristiwa yg belum dipublikasikan oleh media.
” Disain instabilitas sosial ini sangat beresiko tinggi bagi keutuhan NKRI. Janganlah Ulama, Pendeta , Pastor Bikshu dan para pemuka agama terus menerus menjadi korban. Janganlah rakyat tak berdosa menjadi korban karena ambisi dan kepentingan politik sesaat dan jangka pendek, ” jelas Budi .
” Pemerintah perlu responsif, sistematis dan solid untuk mengatasi ini semua. Kami juga mendesak Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN untuk berkoordinasi dalam mengungkap aktor intelektual dari rangkaian kasus ini. Pelaku dan motifnya terlalu mudah terbaca , ” jelas Budi.
” Kami menghimbau seluruh anak bangsa untuk membangun iklim kondusif yang sehat bagi kemajuan demokrasi kita. PROJO juga menginstruksikan seluruh kader , anggota dan simpatisan PROJO dari Sabang sampai Merauke
untuk menjaga persaudaraan , persahabatan serta berperan aktif dalam harmoni kebangsaan berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika, ” ujar Budi.
” Kami juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan isu yang dapat memecah-belah persatuan nasional kita , kerukunan, solidaritas sosial dan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita, ” pungkas Budi.
” Kami juga menghimbau kepada aktor dan dalangnya untuk menghentikan aksi yg sangat mengorbankan rakyat dan umat tak berdosa. Pada waktunya pasti nanti terbongkar semuanya. Janganlah meraih kekuasaan dengan menghalakan segala cara . Bukan jamannya lagi. Rakyat sudah cerdas dan cepat paham , ” pungkas mantan Aktivis 98 ini.(BIT)