JAKARTA, kabarpolisi.com– Polri berduka! Sebanyak lima anggota kepolisian yang tergabung dalam Densus 88 gugur dalam insiden kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5) malam. Satu korban lainnya merupakan salah satu tahanan lainnya adalah napi kasus terorisme.
“Ada sebanyak lima anggota, empat dari Densus 88, dan satu anggota merupakan anggota Polda Metro Jaya,” ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, M Iqbal dalam keterangan pers yang dilakukan di Mabes Polri, Rabu (9/5).
Bhayangkara Polri yang gugur adalah Briptu Syukron Fadhli, Briptu Wahyu Catur Pamungkas, Brigjen Polisi Fandy Setyo Nugroho, dan Aipda Denny Setiadi. Mereka diberikan gelar khusus yakni “Luar Biasa” dan “Anumerta” karena gugur dalam insiden tersebut.
Sementara, satu tahanan yang tewas adalah Beni Syamsu Trisno alias Abu Ibrohim. Iqbal juga menyatakan, ada satu anggota Densus 88 yang sampai saat ini masih menjadi sandera para tahanan.
Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Setyo Wasisto mengatakan sampai saat ini masih belum mengetahui situasi dan kondisi dari sandera tersebut. “Kondisinya, kami berharap masih baik-baik saja. Kita tidak bisa masuk. Semoga kondisinya baik.”
Dia tak menjelaskan secara rinci apa yang menjadi tuntutan dari para tahanan yang menyandera. Namun pihaknya menyatakan, saat ini kepolisian sedang melakukan upaya untuk bernegosiasi dan menyatakan kondisi saat ini dalam kendali pihak kepolisian.
Setyo juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan media-media yang menyiarkan informasi yang tidak jelas. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tak gelisah dan tak takut akan adanya insiden ini.
“Masyarakat dimohon jangan percaya dengan media-media yang tidak jelas yang mengalihkan fakta-fakta dengan tujuan-tujuan tertentu. Dan mohon masyarakat tidak gelisah dan tirak takut, karena semua masih dalam kendali kami,” ungkapnya. (DP)