Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana (Foto Ist)
JAKARTA, kabarpolisi.com – Lembaga Survei PolMark Indonesia pimpinan Eep Saifullah Fatah membuat survei tentang kinerja Presiden Joko Widodo. Hasilnya
menunjukkan 75,8 persen responden puas dengan kinerja Presiden. Kinerja yang paling dianggap menonjol adalah soal pembangunan infrastruktur.
“Tingkat kepuasan pemilih terhadap kinerja presiden Jokowi 75,8 persen, tidak puas sebanyak 20 persen, dan tidak jawab atau tidak tahu 4,2 persen,” kata CEO PolMark Research Center Eep Saifullah Fatah, Restoran Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Secara umum, responden juga mengaku puas dengan kinerja Wapres Jusuf Kalla yaitu 69,1 persen. Tidak puas sebanyak 24,4 persen, dan tidak tahu atau tidak jawab 6,5 persen.
“Prestasi paling menonjol sebanyak 51,8 persen responden menyebut pembangunan infrastruktur lebih cepat. Namun, warga lebih sejahtera hanya diakui 7,1 persen,” kata Eep.
Sebanyak 52,4 persen responden masih menginginkan Jokowi sebagai presiden. Alasannya kepemimpinan Jokowi yang merakyat menjadi daya tarik di masyarakat.
Sementara, mereka yang tidak menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden dikarenakan ingin calon yang baru, Jokowi dinilai kurang tegas atau berwibawa, dan ekonomi yang tidak berkembang.
-Faktor kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi:
Pembangunan infrastruktur lebih cepat 51,8 persen
Warga lebih sejahtera 7,1 persen
Layanan kesehatan lebih baik dan terjangkau 6,3 persen
Korupsi berkurang 6,2 persen
Layanan pendidikan lebih baik dan terjangkau 4,2 persen
Kebutuhan pokok tersedia dan harga terjangkau 2,7 persen
Hukum lebih ditegakkan 2,7 persen
Kehidupan Warga lebih rukun dan harmonis 2,5 persen
Warga lebih mudah mendapatkan pekerjaan 1,1 persen
Lainnya 1,0 persen
Tidak tahu/tidak jawab 14 persen
-Alasan menginginkan Jokowi kembali menjadi Presiden (52,4%):
Kinerja terbukti dan dapat dirasakan 29,4 persen
Merakyat, terjun langsung ke masyarakat 28,7 persen
Agar dapat melanjutkan program kerja 9,2 persen
Peduli rakyat 8,1 persen
Baik, ramah 4,7 persen
Jujur 4,7 persen
Tegas dan berwibawa 3,8 persen
Lainnya 8,9 persen
Tidak tahu/tidak jawab 2,5 persen
-Alasan tidak menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden (26,5%):
Ingin calon baru 24,7 persen
Kinerja belum atau tidak terbukti 18,3 persen
Kurang tegas dan berwibawa 17,1 persen
Perekonomian tidak berkembang 14,8 persen
Masih banyak pengangguran 3,9 persen
Tidak memperhatikan rakyat 3 persen
Ingkar menepati janji visi dan misi 2,5 persen
Rahasia 0,9 persen
Lainnya 7,4 persen
Tidak tahu/tidak jawab 7,4 persen
Survei digelar 13-25 November 2017 dengan sampel 2.600 responden yang dipilih secara acak (multistage random sampling) di seluruh provinsi, dan 260 desa. Margin error +/- 1,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Cawapres
Lembaga survei PolMark Indonesia melakukan simulasi cawapres yang cocok dipasangkan dengan Jokowi dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Pasangan Prabowo dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menduduki peringkat pertama dengan 17,2 persen.
Dari simulasi, nama yang dipasangkan sebagai cawapres Jokowi ialah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, hingga Kepala BIN Budi Gunawan.
Nama-nama itu juga disimulasikan dengan Prabowo Subianto sebagai capresnya.
Berikut hasilnya:
Joko Widodo
Jokowi-Prabowo Subianto: 14,1
Jokowi-Anies Baswedan: 11
Jokowi-Gatot Nurmantyo: 10,9
Jokowi-Agus Harimurti Yudhoyono: 6,8
Jokowi-Sri Mulyani: 3,2
Jokowi-Puan Maharani; 2,5
Jokowi-Muhaimin Iskandar: 2,1
Jokowi-Zulkifli Hasan: 1,0
Jokowi-Chairul Tanjung: 0,9
Jokowi-Sandiaga Salahuddin Uno; 0,8
Jokowi-Yusril Ihza Mahendra: 0,6
Jokowi-Ahmad Heryawan: 0,6
Jokowi-Budi Gunawan; 0,5
Jokowi-Sohibul Iman; 0,1
Memilih kandidat baru: 7,5
Tidak memilih 4,5
Rahasia 7,8
Tidak jawab 25,1(Rizal)