Tulisan ini merupakan tulisan Fardiansyah Tbl di kompasina.
Beberapa bulan terakhir ini institusi Polri menjadi sorotan dan dijadikan bulan-bulananbully baik di dunia maya maupun dunia nyata. Publik benar-benar tertutup logika dan nalar sehatnya. Pihak pembenci sudah ter_setting_ pikirannya, bahwa pihakyang tidak menuruti keinginannya adalah musuh wajib diserang, termasuk institusi institusi Polri dibawah komando Jenderal Tito dan Panglima Lapangannya Kapolda Metrojaya terbukti mampu membawa bangsa ini keluar dari kemelut dan ancaman perpecahan.
Sukses dan damainya Aksi Bela Islam (ABI) jilid 1-3 adalah bukti empirik kesigapan dan kelincahan Kapolridan Kapolda Metro Jaya melakukan lobi dan pendekatan kepada setiap elemen bangsayang terlibat. Disaat tokoh-tokoh nasional mengambil posisi saling berhadap-hadapan dan saling melempar umpan permusuhan, justru mengambil langkah berani dengan mengajakdialog ormas FPI (Front Pembela Islam) dan GNPF MUI (GerakanNasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) untuk mencari titik temu dan kompromi.Khusyuk dan khidmatnya Aksi taktis dan strategis dgn diamankannya beberapa aktifisyang diduga makar pada dini hari Jumat, (2/12) justru untuk memastikan bahwa Aksi Gelar Sajadah 212 benar-benar murni doa dan ibadah, tidak terkotori oleh kepentingan kelompokyang tidak jelas agendanya.
Aksi Gelar Sajadah pada ABI III / 212 yang memecahkan rekor sebagai gelaran Sholat Jumat terbesar dan terbanyak sepanjang sejarah, adalah atas peran penting Kapolri dan Kapolda yang berani dan teguh dlm tupoksi Polri Lin Yom Masy danKamtibmas diatas segalanya Terakhir keberhasilan institusi polri / Densus 88 menggerebek gudang bom di daerah Bintara, Bekasi, Jawa Barat. Apresiasi juga patut disematkan kepada Kapolri beserta jajarannya yang dengan sigap berhasil mengungkap rencana jahat sekelompok teroris untuk mengacaukan ibu kota dan negeri inii.
Umat Islam akan kembali tercoreng dan tersudutkan dengan ulah pemeluknya yang jelas-jelas menyimpang.Umat Islam semestinya berterimakasih Memang tidak mudah menjadi polisi, selalu dituduh dan disangka buruk. Namun dibawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian, institusi Polri berhasil membuktikan diri menjelma menjadi lembaga yang tegas, selalu siaga namun tetap ramah dan humanis. Terimakasih Jenderal Tito dan Jenderal Iwan..