JAKARTA, kabarpolisi.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberi isyarat akan meninggalkan Partai Gerindra di Pilpres 2019 jika partai besutan Prabowo Subianto ini menarik dukungan terhadap Deddy Mizwar (Demiz)-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar.
Namun, Geridra Jabar tetap pada pendiriannya. “Saya tetap pada keputusan saya (cabut dukungan untuk Demiz-Syaikhu),” kata Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi saat dimintai konfirmasi, Rabu (20/9/2017) seperti dikutip Detikcom.
Mulyadi lantas memberi pandangan soal ancaman PKS terkait Pilpres 2019. Menurut dia, segala kemungkinan di Pilpres 2019, masih dinamis.
“Proses judicial review masih berjalan di MK, bisa jadi dibatalkan tanpa ada syarat presidential threshold 20 persen,” sebut Mulyadi.
Mulyadi memberi saran kepada DPP Gerindra bila memang PKS jadi meninggalkan partainya di Pilpres 2019 nanti. Menurut dia, masih banyak partai lain yang dapat diajak berkoalisi.
“Demi kepentingan bangsa, bisa saja Gerindra koalisi dengan PD (Partai Demokrat) 61 kursi atau PAN 47 (kursi), kan PKS kursinya 40. Jadi, sekali lagi, demi kepentingan bangsa, saya kira partai PD dan PAN pasti bisa bersama-sama berjuang bersama Gerindra,” tutur Mulyadi.
“Atau bisa juga dengan partai lain yang memiliki frekuensi yang sama untuk kepentingan lebih besar demi kemajuan bangsa,” imbuh dia. (Rizal)