Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sudjana (Ant)
JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memprediksi akan terjadi mutasi besar di tubuh Polri.
Hal ini menyusul akan adanya pergantian Kapolri Jenderal Idham Azis.
“Dalam mutasi itu akan ada dua sampai tiga jenderal bintang dua yang bakal naik menjadi bintang tiga.”
“Para perwira yang naik menjadi bintang tiga ini, dipastikan akan masuk dalam bursa calon Kapolri untuk menggantikan Idham Azis,” kata Neta kepada Wartakotalive, Kamis (12/11/2020).
Dari pendataan IPW, kata Neta, menjelang pensiunnya Kapolri yang hanya menjabat 15 bulan itu, akan cukup banyak perwira Polri yang bakal pensiun.
“Sedikitnya ada 30 jenderal yang akan pensiun menjelang suksesi Kapolri pada Januari mendatang,” ujarnya.
Para jenderal itu, kata Neta, pensiun mulai dari Bulan November, Desember, dan Januari 2020.
“Mereka yang pensiun itu terdiri dari tiga komisaris jenderal (Komjen), delapan inspektur jenderal (Irjen), dan 19 brigadir jenderal (Brigjen),” ujarnya.
Yang terbanyak kata dia adalah alumni Akpol 86, yakni 15 jenderal yang pensiun, terdiri dari empat Irjen dan 11 Brigjen.
“Lalu Akpol 85 ada 14 jenderal, tiga Komjen, empat Irjen, dan tujuh Brigjen.”
“Akpol 87 satu jenderal yang pensiun dengan pangkat Brigjen.”
“Begitu juga Akpol 88 teman satu angkatan Idham Azis, hanya satu Brigjen yang pensiun, yakni Brigjen Ahmad Fachruzzaman yang pensiun 10 Januari,” ungkapnya.
Sementara, tiga komisaris jenderal yang akan pensiun adalah Kepala BNN Komjen Heru Winarko yang pensiun 1 Desember.
Lalu, Sekjen Kementerian KKP Komjen Antam Novambar, dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Didid Widjarnardi.
“Dengan adanya tiga Komjen yang pensiun, berarti akan ada tiga perwira Polri yang berpangkat Irjen akan naik menjadi Komjen.”
“Ketiga Pati yang disebut-sebut akan naik menjadi bintang tiga itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi, dan Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil,” bebernya.
Selain itu, menurutnya, jika Polri jadi menaikkan pangkat Dankor Brimob dari bintang dua menjadi bintang tiga, maka peluang Dankor Brimob masuk bursa calon Kapolri pun terbuka lebar.
“Dengan bergesernya sejumlah jenderal bintang dua menjadi bintang tiga, bursa calon Kapolri pengganti Idham Azis akan semakin riuh,” tuturnya.
Yang pasti sebelum pensiun 30 Januari 2021, kepimpinan Kapolri Idham Azis masih akan diuji lagi dengan dua even besar.
“Yakni pengamanan Pilkada Serentak 9 Desember dan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2021,” ucap Neta.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis berbicara mengenai pergantian jabatan, di mana dirinya segera memasuki masa pensiun.
Seluruh personel diminta tetap menjaga soliditas internal menjelang pergantian Kapolri pada 2021.
Idham Azis memaparkan tak boleh ada anggota yang memiliki mental yang disebutkannya SMS, dalam perebutan jabatan orang nomor satu di korps Bhayangkara tersebut.
“Pada akhirnya sesuai dengan Presiden, marilah kita jaga solidaritas internal kita dengan baik.”
“Jangan SMS, senang melihat teman susah dan susah melihat teman senang,” kata Idham Azis saat merayakan HUT ke-74 Bhayangkara di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020).
Ia memastikan setiap personel dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan jabatan yang diembannya sekarang.
“Gantungkan harapan setinggi langit. Karena semua memiliki kesempatan yang sama dalam memimpin Polri ini,” ucapnya.
Idham Azis meminta seluruh personel mewaspadai adanya isu liar yang bisa saja berkembang menjelang pergantian Kapolri.
Nantinya isu tersebut bakal mulai memanas dimulai pada Bulan September.
“Saya perlu mengingatkan awal-awal ini supaya tidak banyak susupo atau isu yang liar kalau orang Palu itu bilang.”
“Semakin ke depan itu nanti semakin tajam. Nanti kalau udah bulan yang ada ber ber ber itu udah mulai tajam,” tuturnya.
Kapolri Jenderal Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021.
Sejumlah nama telah beredar dan masuk dalam bursa pengganti Idham Azis.
Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan, kepolisian telah berupaya optimal untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
Namun pekerjaan Polri tidak selalu mendapatkan respons yang baik dari masyarakat.
“Polri bekerja baik aja belum tentu dinilai baik oleh masyarakat,” kata Idham Azis dalam paparannya.
Ia menuturkan, Polri dituntut masyarakat selalu bekerja sempurna.
Tak hanya dalam pekerjaan, begitu juga di dalam tindakannya sehari-hari di dalam masyarakat.
Atas dasar itu, Idham Azis meminta seluruh jajaran personel Polri untuk bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat, agar dapat mencuri hati masyarakat Indonesia.
“Faktanya memang setiap hari kita dituntut selalu melakukan perbuatan, tindakan maupun kegiatan yang terbaik.”
“Hanya dengan cara itu kita bisa makin disenangi oleh masyarakat dan semakin dicintai masyarakat,” jelasnya.
Namun demikian, ia menyebutkan 82 persen masyarakat menyampaikan puas dengan kinerja polri.
“82 persen penilaian masyarakat kepada kinerja Polri itu bagus.”
“Mempertahankan itu jauh lebih susah daripada meraih.”
“Saya harap Kapolri ke depan itu bisa lebih baik lagi dari sekarang,” harapnya.
Idham Azis juga meminta maaf kepada rakyat Indonesia, apabila di mata masyarakat kinerja Korps Bhayangkara masih belum bisa memuaskan dan optimal.
Khususnya, mengenai pelayanan kepada masyarakat.
“Dalam kesempatan ini juga mohon maaf kepada masyarakat seluruh Indonesia.”
“Apabila masih ada kinerja atau hal-hal yang belum bisa membuat ekspektasi masyarakat senang kepada Polri, dan bisa membuat puas terhadap pelayanan kita,” tutur Idham Azis.
Polri, menurut Idham Azis, selalu berusaha optimal bekerja untuk masyarakat.
“Jauh di lubuk hati, saya berdoa, bertindak, berpikir, dan berbuat bagaimana selalu menampilkan yang terbaik untuk Polri.”
“Karena itulah modal dasar kita sehingga kita dicintai oleh masyarakat,” terangnya. (Red)