Eddy Rumpoko
JAKARTA, kabarpolisi.com – Walikota Batu, Eddy Rumpoko ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan membenarkan penyidiknya menangkap tangan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Sabtu (16/9/2019).
Meski demikian, Basaria belum merinci apa proyek yang dijadikan bancakan oleh politikus PDI Perjuangan tersebut.
Basaria juga belum mau menjelaskan kronologis penangkapan Eddy yang dilakukan melalui serangkaian proses operasi tangkap tangan (OTT) tersebut.
Sabtu malam ini, penyidik KPK membawa Eddy menuju Jakarta lewat udara dari wilayah kekuasaannya, Batu. Eddy diketahui sempat menjalani pemeriksaan di Markas Polda Jawa Timur.
Informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkab penangkapan tersebut terkait langkah Tim Saber Pungli Pusat yang menangkap NW, oknum pejabat pembuat komitmen (PPK) Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PKP2) Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkot Batu, pada Agustus lalu. Saat itu petugas menemukan barang bukti uang tunai Rp 25 juta.
Sumber menyebutkan Eddy ditangkap karena tertangkap basah sedang melakukan transaksi suap menyuap untuk mengegolkan proyek senilai puluhan miliar rupiah. Selain Eddy, tim juga menangkap beberapa orang, salah satunya diduga keras sebagai penyuap.
“Yang lainnya mungkin yang mengamankan lokasi. Tetapi ya ikut digelandang petugas untuk menjalani pemeriksaan kilat,” ujar sumber itu.
Sumber lain menyebutkan, kasus penyuapan tersebut kemungkinan terkait ambisi Eddy untuk menjadi bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Jawa Timur dalam pilkada tahun depan. Eddy telah dua periode menjabat wali kota Batu.
“Untuk bisa maju sebagai bacawagub Jatim, tentu butuh amunisi yang tidak sedikit. Pengusaha itu pasti membacanya dengan cerdas. Kan sebagai sosok yang sedang masuk daftar yang digadang-gadang partai politiknya untuk bisa maju sebagai bacawagub Jatim, sedikit banyak butuh amunisi. Pengusaha itu sengaja memilih waktu Sabtu malam Minggu karena dipikir KPK pasti libur,” kata sumber.
Eddy Rumpoko
Siapa Eddy Rumpoko? Berikut profilnya seperti dilansir Merdeka.com
Selama hampir 4 tahun menjabat sebagai walikota Batu kawasan wisata yang tersohor di daerah Jawa Timur, Eddy Rumpoko menorehkan tinta-tinta prestasinya dalam kancah dunia politik. Meskipun terlahir dari kota Manado, Sulawesi Utara peran Eddy cukup diacungi jempol.
Dalam kepemimpinannya pembangunan baik infrastruktur maupun non infrastruktur terus diperbaiki dan dikembangkan agar kota Batu menjadi lebih baik dan rakyatnya sejahtera.
Sebagai walikota dengan berlatar belakang seorang pengusaha, Pria yang pernah ikut serta pada acara Road Show OVJ di kota Malang dipandang cocok untuk membangun dan meningkatkan APBD kota Batu.
Dia memperhatikan potensi, peta ekonomi, geografis dan tipikal masyarakat kota Batu yang sebagian besar adalah masyarakat agro ekonomi. Jauh sebelum menjadi walikota Batu, Eddy sudah mempelajari sumber daya alam yang telah dimiliki, juga bagaimana keseharian masyarakat Batu.
Pria dengan dua orang anak ini memiliki cita-cita besar untuk menjadikan Batu sebagai sentra agro bisnis dan juga kota wisata terbaik di Jawa Timur. Tingkat pertumbuhan ekonomi dan bidang jasa adalah point utama dalam pembentukan APBD yang lebih berkembang.
Pembicaraannya dalam hal keberhasilan, Eddy memperhatikan tentang pola pergerakan politik yang berkembang di kota Batu. Dengan berkurangnya perampokan, pemerkosaan, dan tindakan kriminal lain menjadi indikator keamanan dan keberhasilannya.
Sangat disayangkan baginya, apabila kota yang memiliki tingkat keuangan daerah tinggi namun diiringi dengan perihal keamanan yang kurang dan kejahatan semakin meningkat. Oleh karena itu, perhatiannya tidak tertuju pada satu sektor saja tapi pada sektor-sektor lain yang mendukung.
Kesuksesannya yang lain adalah ketika para pendatang dari kota lain berkunjung dan menikmati wisata yang telah disediakan oleh kota Batu. Ketika setiap pengunjung yang hadir dan melepaskan kepenatan mereka di sana, maka sektor pendukung seperti jasa makanan, rekreasi dan lain-lain akan ikut bergerak. Jika semua sektor tersebut bergerak, maka hasil pertanian yang dimiliki akan habis di pasaran.
Walikota yang ingin menjadikan hasil olahan bumi dapat laku di pangsa pasar Jakarta ini pernah mendatangi jajaran PT INKA. Dia berkeinginan apabila setiap harinya beberapa sayuran masuk ke wilayah Jakarta, maka tingkat taraf kehidupan para petani di wilayah Batu akan ikut meningkat.
Namun karirnya sebagai walikota Batu juga memiliki suatu ganjalan saat merintis karier di dunia politik. Saat mengajukan diri sebagai calon walikota dulu, SMP Taman Siswa tempatnya menuntut ilmu tidak mengakui keberadaannya.
Sementara terkait surat Kepala SMP Taman Siswa Ki Abdullah tertanggal 12 Juli 2012, yang menyatakan bahwa nama ER tidak ada di buku induk siswa, hakim berpendapat bahwa surat tersebut cacat hukum dan harusnya tidak pernah ada karena dibuat orang yang tidak berwenang.
Hakim mencermati surat kepala SMP Taman Siswa Suherminah yang menyatakan bahwa ER benar-benar siswanya mulai tahun 1975 hingga 1977
Sementara terkait surat Kepala SMP Taman Siswa Ki Abdullah tertanggal 12 Juli 2012, yang menyatakan bahwa nama ER tidak ada di buku induk siswa, hakim berpendapat bahwa surat tersebut cacat hukum dan harusnya tidak pernah ada karena dibuat orang yang tidak berwenang.
PENDIDIKAN
SDK Xaferius Surabaya.
SMP Taman Dewasa Perguruan Taman Siswa Surabaya.
SMA Negeri 5 Malang.
KARIR
Walikota Kota Batu
Pimpinan Umum Suara Indonesia (1985-1990).
Direktur Utama PT.Jenaka Agung (1995-sekarang).
Direktur Utama PT.Duta Perkasa Unggul Lestari (2002-sekarang).
Direktur PT.Tanjung Pura Resort (2004-sekarang).
Komisaris PT.Karunia Bumi Matahari (2003-sekarang).
Manager Director PT.Tlogomas Primatama (2006-sekarang).
Komisaris Utama PT.Ijen Sarana Media (2006-sekarang)
Organisasi:
DPD REI Jatim (1996-2000).
Pengda Ikatan Motor Indonesia Jatim (2000-2005).
Ketua GM FKPPI Jatim (1999-2006).
Kabid Alam dan Lingkungan DPP Pemuda Pancasila (2002-skrg)
Pengurus Kadin Jatim (2004-skrg)
Ketua PSSI Kota Batu Periode 2010-skrg
Wakil Ketua KONI Jatim 2011-skrg (rizal)