Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya memberikan keterangan kepada wartawan, Minggu (13/6) sore, tentang penangkapan 79 preman dari 30 titik di Pekanbaru. Penangkapan ini merupakan reaksi cepat jajaran Polresta Pekanbaru atas intruksi presiden melalui Kapolri. (Foto : Humas Polresta Pekanbaru)
PEKANBARU – Gaung pemberantasan premanisme makin keras bunyinya di Pekanbaru. Tidak tanggung tanggung sebanyak 79 preman yang dianggap meresahkan masyarakat berhasil digaruk aparat kepolisian setempat.
”Alhamdulillah, hingga hari ini kita sudah berhasil mengamankan sebanyak 79 preman dari 30 titik yang ada di Kota Pekanbaru,” kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya dalam konferensi pers, Minggu (13/6) sore.
Menurut Kapolresta, penangkapakan para pelaku pemalakan, pungutan liar dan tindakan premanisme lainnya ini merupakan reaksi pihak kepolisian atas perintah Presiden kepada Kapolri.
Para preman yang diamankan itu, katanya, terjaring oleh operasi Tim Pemburu Preman dari 10 Polsek jajaran Polresta Pekanbaru.
Selain mengamankan 79 preman, polisi juga mengamankan beberapa bilah senjata tajam, mainan menyerupai senjata api serta uang lebih kurang Rp1,6 juta dari hasil pemalakan, pungli yang mereka lakukan.
Kapolresta Pekanbaru menegaskan kasus premanisme ini tetap akan terus diproses mengingat apa yang dilakukan para preman ini sudah meresahkan masyarakat.
”Apalagi masyarakat kita sedang menghadapi Pandemi Covid-19 dan berupaya memulihkan perekonomian. Tetapi apa yang dilakukan para preman ini sedikit pun tidak mendukung upaya pemulihan ekonomi yang ada di Kota Pekanbaru,” pungkas Nandang. (*)
Awaluddin Awe
