Akrab, Buka Puasa Bersama Kapolri dengan Tokoh Sumbagsel

Akrab suasana buka puasa bersama Kapolri Tito Karnavian dengan tokoh-tokoh Sumbagsel (Istimewa)

JAKARTA, kabarpolisi.com – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menggelar acara buka puasa bersama dengan Badan Koordinasi Masyarakat Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan) Kamis (8/6) sore, di rumah dinas Kapolri Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Acara yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban itu dihadiri sejumlah tokoh nasional dan pejabat daerah di wilayah Sumbagsel.

Tokoh yang hadir antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie, Ketua Granat Henry Yosodiningrat, Ketua PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin, Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi, advokat Ari Yusuf Amir, mantan Menteri Agama Said Agil Al Munawar, Refly Harun, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, anggota Komnas HAM Ansori Sinungan, Irjen Pol Rasyid Ridho, Irjen Pol Sudirman HL, Irjen Pol Hamidin dari BNPT, Bupati Lahat Saifudin Aswari, Burhanudin Maras, Dirjen BPN Erna Mochtar, Deputi Kementerian Aparatur Negara Diah Natalisa, Ketua IKA Sumsel Marwah M. Diah, pengacara Alamsyah Hanafiah, dan Tursandi Alwi.

Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie, yang juga Ketua Badan Komunikasi Masyarakat Sumbagsel, dalam sambutannya mengatakan, banyak tokoh asal Sumbagsel yang menjadi tokoh penting di negeri ini. Namun, kebanyakan tidak berkumpul dalam satu organisasi. Karena itu, ia mengapresiasi acara buka bersama tokoh masyarakat Sumbagsel ini.

“Kita banyak memiliki organisasi, tapi sifatnya sendiri-sendiri. Maka bagus kita berkumpul disini untuk komunikasi agar tidak lupa sejarah kita,” ujar Jimly.

Ia berharap acara silaturahim antar masyarakat Sumbagsel dapat terus dilaksanakan, agar semua tokoh yang berasal dari lima Provinsi di selatan Pulau Sumatera ini dapat saling mendukung dalam kebaikan.

BACA JUGA  Kuasa Hukum Korban Minta Pelaku Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren Magelang Dijadikan Tersangka

“Semoga silaturahim ini terus terjaga, semoga lima provinsi (Lampung, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, dan Bengkulu) dapat saling dukung mendukung. Itulah maksud silaturahim ini,” tuturnya.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian selaku tuan rumah mengatakan, baru kali ini dirinya bertemu dengan banyak tokoh Sumbagsel dalam waktu yang bersamaan.

“Tokoh besar Sumbagsel yang dulu sangat aktif ada almarhum Pak Taufiq Kiemas, Pak Jimly, Ibu Puan Maharani juga tokoh penting asal Sumbagsel,” kata Kapolri.

Menurut Tito, hal primordial seperti yang ditunjukkan masyarakat Sumbagsel adalah primordial positif.

“Nggak ada salahnya karena niat kita baik, untuk membangun daerah, bukan sekadar bertujuan untuk mengentalkan kedaerahan kita saja,” paparnya.

Menurut Tito, bila masyarakat Sumbagsel telah bersatu, akan menjadi contoh bagi daerah lain untuk bersatu. Bila seluruh masyarakat bersatu, maka tugas Polri akan semakin ringan.

“Bila Sumbagsel sudah menyatu, maka Indonesia menyatu. Sehingga tugas polisi lebih ringan, bahkan bila perlu tidak ada Kapolri lagi karena sudah aman,” kata Tito, disambut gelak tawa para hadirin.

Ketua MPR Zulkifli Hasan berharap seluruh tokoh Sumbagsel bersatu dan saling mendukung. Secara spesifik, politisi yang akrab disapa Zulhas ini memberi contoh, merekomendasikan mantan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi, Bursah Zarnubi yang rencananya akan maju Pilkada Kabupaten Lahat tahun 2018.

“Saya kasih rekomendasi untuk tokoh Sumbagsel, Pak Bursah Zarnubi, Insya Allah tahun 2018 akan menjadi Bupati Lahat,” kata Zulkifli.

Acara ini juga diisi tausiyah dari mantan Menteri Agama Said Agil Al Munawar. Dalam tausiyahnya, Said Agil mengatakan, sesama masyarakat Sumbagsel adalah saudara. Ia berharap persaudaraan ini dapat berkembang jadi ukhuwah dalam kehidupan bernegara.

Menurut Said Agil, persatuan dalam keragaman adalah rahmat Tuhan bagi Indonesia.

BACA JUGA  Kuasa Hukum Korban Minta Pelaku Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren Magelang Dijadikan Tersangka

“Indonesia bisa rukun karena keserasian, keindahan dari berbagai macam perbedaan, baik suku, ras, agama, adat istiadat dan bahasa. Kita adalah satu,” ujarnya. (dewinta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.